Para pejabat memberikan peringatan, tindakan akan diambil terhadap siapa pun yang mencoba menghalangi jalannya persidangan.
Dalam pesan berikutnya, pihak berwenang menyatakan pemimpin partai Pakistan Tehreek-i-Insaf (PTI) menghindari penangkapan.
Polisi telah masuk ke kamar Imran tetapi dia tidak ada di sana.
Kepala staf Imran Khan, Shibli Faraz mengatakan kepada para pejabat bahwa bosnya tidak ada pada saat itu.
Namun, Shibli mengatakan Imran Khan akan mematuhi prosedur hukum.
Polisi akhirnya membatalkan operasi mereka dan kembali ke Ibu Kota Pakistan, Islamabad.
Saat ini, Imran Khan terancam untuk menghadapi beberapa kasus pengadilan, yang dia gambarkan sebagai balas dendam oleh lawan politiknya.
Pekan lalu, pengadilan antikorupsi mengeluarkan surat perintah penangkapan setelah Imran Khan mengabaikan beberapa panggilan.
Sejak pemecatannya, Imran Khan telah memimpin kampanye protes besar-besaran, menuntut pemilihan cepat di Pakistan.
Baca juga: Atasi Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, Perbankan Pakistan Mulai Gunakan Teknologi Blockchain
Alasan Upaya Penangkapan Imran Khan
Polisi Islamabad berupaya menangkap Imran Khan pada Minggu (5/3/2023) atas beberapa kasus.
Berikut ini Tribunnews merangkum kasus yang dihadapi Imran Khan, dikutip dari Al Jazeera.
Korupsi
Imran Khan menghadapi tuduhan korupsi yang diajukan pada bulan Agustus 2022 oleh anggota Liga Muslim Pakistan Nawaz (PML-N) yang berkuasa.