News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Desak ICC Selidiki Video yang Menunjukkan Tentara Rusia Bunuh Tawanan Perang

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh Layanan Pers Kepresidenan Ukraina pada 28 Februari 2023, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) menyambut Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan (kanan) selama pertemuan mereka di Kyiv.

Kyiv sebelumnya menuduh Moskow menyiksa dan membunuh tahanan sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Pada bulan Juli, sebuah video muncul yang menunjukkan seorang tentara Rusia mengebiri dan kemudian membunuh seorang tahanan Ukraina.

​​Misi pemantau hak asasi manusia PBB pada saat itu mengatakan terkejut dengan rekaman itu.

Bulan lalu, Konstantin Yefremov, seorang letnan senior Rusia, melarikan diri setelah bertugas di Ukraina.

Ia menjelaskan kepada Guardian bagaimana pasukan negaranya menyiksa tawanan perang dan mengancam beberapa dengan pemerkosaan.

Sepanjang perang, Kremlin juga menuduh tentara Ukraina mengeksekusi tawanan perang Rusia dan barat mengabaikan insiden tersebut.

Kantor ICC akan dibuka di Ukraina

Dalam foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh Layanan Pers Kepresidenan Ukraina pada 28 Februari 2023, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua dari kiri) berbicara saat menghadiri pertemuan dengan Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan (kanan) di Kyiv . (Handout / UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP)

Baca juga: Bos Wagner Rusia Sarankan Pengkhianatan dalam Pertempuran Bakhmut Ukraina

Sementara itu, seperti dilansir Euro News, seorang jaksa mengatakan Ukraina sedang dalam proses pembukaan kantor Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Hal itu dilakukan sebagai upaya Kyiv membentuk pengadilan khusus untuk mengadili pejabat Rusia yang bertanggung jawab atas kejahatan perang.

ICC saat ini menyelidiki kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan selama perang di Ukraina tetapi tidak memiliki mandat untuk mengejar kejahatan agresi yang lebih luas.

"Hari ini, Kabinet Menteri Ukraina menyetujui sebuah memorandum antara pemerintah Ukraina dan Mahkamah Pidana Internasional, yang akan memungkinkan pembukaan kantor Jaksa Mahkamah Pidana Internasional di Ukraina dalam waktu dekat," kata Jaksa Agung Ukraina, kata Andriy Kostin, Sabtu (4/3/2023).

Berbicara di konferensi tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya "akan semakin memperkuat hubungan dengan ICC".

"Presiden Rusia Vladimir Putin dan semua kaki tangannya harus menerima hukuman yang sah dan adil," kata Zelensky.

Ia seraya menambahkan bahwa Kyiv telah mendaftarkan lebih dari 70.000 kejahatan perang Rusia yang dilakukan di Ukraina.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini