News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Dirjen WHO Prediksi Akhir Pandemi Covid-19

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin (20/12/2021). Ia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak lagi dianggap sebagai darurat kesehatan global pada akhir tahun ini.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MICHIGAN - Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa kemarin mengatakan bahwa pandemi virus corona (Covid-19) tidak lagi dianggap sebagai darurat kesehatan global pada akhir tahun ini.

Pernyataan itu disampaikannya saat berbicara di University of Michigan, di mana dirinya dianugerahi medali Thomas Francis Jr. atas kontribusinya dalam perawatan kesehatan.

"Pada suatu saat di tahun ini, kita akan dapat mengatakan bahwa Covid-19 telah berakhir sebagai masalah kesehatan darurat masyarakat yang menjadi perhatian internasional dan sebagai pandemi," kata Tedros.

Ia mencatat bahwa jumlah kematian mingguan yang dilaporkan saat ini lebih rendah daripada saat WHO pertama kali menggunakan kata 'pandemi' untuk menggambarkan wabah Covid-19 tiga tahun lalu, tepatnya pada 11 Maret 2020.

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (14/3/2023), Tedros menekankan bahwa meskipun pandemi mungkin berakhir tahun ini, penting untuk diingat bahwa hampir tujuh juta nyawa hilang akibat virus tersebut dan manusia harus belajar dari wabah itu.

Baca juga: WHO: Dunia Hadapi Lonjakan Kolera Terbesar dalam 20 Tahun

"Jika tidak, kita akan mengulangi siklus kepanikan dan pengabaian yang telah menjadi ciri khas respons global terhadap epidemi dan pandemi selama beberapa dekade," tegas Tedros.

Ia pun menguraikan tiga kesimpulan utama dari pandemi Covid-19.

Yang pertama adalah pentingnya kesehatan masyarakat.

Tedros meminta semua negara di semua tingkat pendapatan untuk berinvestasi dalam sistem perawatan kesehatan primer yang kuat, yang mampu mendeteksi wabah sedini mungkin.

Pelajaran kedua, menurutnya, dunia harus menyadari pentingnya sains dan bahaya mempolitisasi masalah seperti masker, vaksin dan sistem penguncian (lockdown) yang pada akhirnya 'menghambat respons terhadap pandemi dan merenggut nyawa'.

Ia juga menunjukkan bahwa pertanyaan tentang bagaimana pandemi dimulai, masih belum terjawab karena 'kurangnya kerja sama dari China' yang dianggap menolak untuk transparan dalam berbagi data dan melakukan 'penyelidikan yang diperlukan serta membagikan hasilnya'.

Baca juga: WHO Minta AS Buktikan Soal Klaim Asal Covid-19 dari Laboratorium China

Terakhir, Tedros menyampaikan bahwa pelajaran ketiga adalah pentingnya kerja sama.

Ia menyatakan bahwa salah satu ciri khas pandemi Covid-19 adalah kurangnya kerja sama dan koordinasi dari masyarakat internasional karena 'nasionalisme yang sempit'.

Untuk itu, WHO telah mengusulkan apa yang disebut sebagai 'kesepakatan pandemi', yakni kesepakatan antar negara untuk bekerja sama satu sama lain demi mempersiapkan dan menanggapi epidemi dan pandemi di masa depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini