News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trending

Erdogan Beri Isyarat soal Ratifikasi Keanggotaan NATO pada Finlandia

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada pers selama kunjungannya ke kota Diyarbakir, Turki tenggara yang paling terpukul, lima hari setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah, pada 11 Februari 2023. Bencana dan kemarahan yang diakibatkannya tentang bagaimana pemerintah Turki menanganinya, datang hanya beberapa bulan sebelum pemilihan presiden pada bulan Juni. Erdogan mengakui untuk pertama kalinya pada 10 Februari 2023 bahwa pemerintahnya tidak dapat menjangkau dan membantu para korban secepat yang kami inginkan.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengisyaratkan Ankara dapat segera meratifikasi aplikasi Finlandia untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Kemungkinan Finlandia akan bergabung dengan aliansi militer secara terpisah dari Swedia.

Dikutip Al Jazeera, Finlandia dan Swedia mendaftar untuk bergabung dengan aliansi tersebut karena cemas dengan invasi Rusia ke Ukraina setahun yang lalu.

Total 30 anggota NATO telah menyetujui aplikasi mereka, dan 28 telah meratifikasi aksesi mereka.

Hanya Turki dan Hongaria yang belum melakukannya.

Pemerintah Turki menuduh Swedia terlalu lunak terhadap kelompok yang dianggapnya sebagai organisasi “teror” dan ancaman eksistensial, termasuk kelompok Kurdi.

Baca juga: Rusia Tembak Jatuh Drone AS, NATO Murka: Ancam Ambil Langkah Agresif

Pejabat Turki juga dibuat marah oleh serangkaian demonstrasi di Swedia, termasuk protes oleh seorang aktivis anti-Islam yang membakar Al-Qur'an di luar kedutaan Turki.

Akan tetapi, Ankara mengaku memiliki lebih sedikit masalah dengan keanggotaan Finlandia.

Ditanya oleh wartawan pada Rabu (15/3/2023), apakah Turki dapat meratifikasi keanggotaan Finlandia setelah kunjungan Presiden Finlandia Sauli Niinisto minggu ini, Erdogan menjawab, "Insya Allah, jika itu yang terbaik."

“Apapun prosesnya, prosesnya akan berfungsi,” kata Erdogan.

“Kami akan melakukan bagian kami. Kami akan menepati janji kami. Kami akan bertemu dengan Presiden pada Jumat (17/3/2023), dan memenuhi janji yang kami buat," tegasnya.

Niinisto dijadwalkan tiba di Turki bersama dengan Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto pada hari Kamis ketika kedua pejabat tersebut akan mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak gempa dahsyat yang melanda sebagian Turki dan Suriah bulan lalu.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-379: NATO Sebut Kota Bakhmut Bisa Jatuh dalam Beberapa Hari

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada pers selama kunjungannya ke kota Diyarbakir, Turki tenggara yang paling terpukul, lima hari setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah, pada 11 Februari 2023. Bencana dan kemarahan yang diakibatkannya tentang bagaimana pemerintah Turki menanganinya, datang hanya beberapa bulan sebelum pemilihan presiden pada bulan Juni. Erdogan mengakui untuk pertama kalinya pada 10 Februari 2023 bahwa pemerintahnya tidak dapat menjangkau dan membantu para korban "secepat yang kami inginkan". (ILYAS AKENGIN/AFP)

Niinisto dan Erdogan dijadwalkan bertemu di Istanbul pada hari Jumat.

Presiden Finlandia mengharapkan Erdogan untuk mengkonfirmasi dukungan Turki, menurut kantor berita Reuters.

“Kami tahu bahwa ketika Presiden Turki Erdogan di pihaknya telah memutuskan untuk meratifikasi keanggotaan NATO Finlandia, dia ingin bertemu dan memenuhi janjinya presiden kepada presiden,” kata Niinisto dalam email ke Reuters.

Sementara itu, nada positif Presiden Turki juga digaungkan oleh dua pejabat Turki yang berbicara kepada Reuters tanpa menyebut nama.

“Sangat mungkin langkah yang diperlukan untuk keanggotaan NATO Finlandia akan selesai sebelum [parlemen] ditutup dan pemilihan diadakan,” kata salah satu pejabat.

Sesi parlemen Turki akan berakhir pada pertengahan April menjelang pemilihan parlemen dan presiden yang dijadwalkan pada 14 Mei.

Baca juga: Hongaria Tegaskan Eropa memang Butuh NATO, Tapi Tanpa Amerika Serikat

Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Finlandia Sauli Vainamo Niinisto (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/11/2015). Kedua pemimpin tersebut bersama masing-masing delegasi melakukan pertemuan bilateral untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara. TRIBUNNEWS/SETPRES (SETPRES/SETPRES)

“Pesan positif akan diberikan kepada Presiden Finlandia selama kunjungannya,” kata pejabat kedua.

Amerika Serikat dan negara-negara NATO lainnya berharap kedua negara Nordik itu akan menjadi anggota aliansi itu pada KTT NATO yang akan diadakan pada 11 Juli di ibu kota Lituania, Vilnius.

Bangun pagar besi

Menjelang ratifikasi atau pengesahan bergabungnya Finlandia pada aliansi, pemerintah Helsinki dilaporkan membangun pagar besi di kawasan yang berbatasan dengan Rusia.

Kendati masih dalam tahap uji coba, namun rencananya pagar tersebut akan dibangun sepanjang 200 meter, membentang di perbatasan tenggara tepatnya di wilayah Imatra.

Dikutip dari The Moskow Times, besi berduri itu dipasang setinggi lebih dari tiga meter dengan kawat berduri diletakkan di bagian atas.

Tak hanya itu Finlandia juga turut membangun sejumlah posko pengintaian yang dilengkapi kamera night vision, lampu, dan pengeras suara.

Baca juga: Jelang Ratifikasi NATO, Finlandia Mulai Bangun Pagar Besi di Perbatasan

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin dan Perdana Menteri Swedia mengadakan konferensi pers bersama di Stockholm pada 2 Februari 2023. (Jonathan NACKSTRAD / AFP)

Pembangunan pagar besi ini dimaksudkan untuk mencegah masuknya ilegal asal Rusia ke wilayah perbatasan.

Tercatat sejak awal invasi pada 24 Februari 2022 hingga akhir tahun kemarin, jumlah warga Rusia yang tiba di Finlandia membeludak lebih dari 30 ribu.

Khawatir kehadiran imigran dapat memberikan tekanan politik pada pemerintah pusat menjelang pengesahan masuknya Finlandia sebagai anggota resmi NATO, mendorong Helsinki untuk mengesahkan amandemen baru lewat Undang-Undang Penjaga Perbatasan untuk memfasilitasi pembangunan pagar yang lebih kokoh di kawasan perbatasan.

“Perbatasan Finlandia-Rusia telah bekerja dengan baik, namun perang di Ukraina mengubah situasi keamanan secara mendasar. Sehingga pagar perbatasan sangat diperlukan untuk menghentikan masuknya ilegal dalam skala besar,” jelas Brigadir Jenderal Finlandia, Jari Tolppanen.

Untuk merealisasikan rencana pembangunan tembok duri pemerintah Finlandia bahkan turut menganggarkan dana sebesar 380 juta Euro.

Diperkirakan tembok raksasa ini akan di bangun mulai tahun ini hingga 2025.

Baca juga: Beda dengan NATO dan Uni Eropa, Rusia Respons Positif Peta Jalan Ukraina yang Dibuat China

Eksodus Massal

Sejak Rusia melakukan operasi militer ke Ukraina, puluhan ribuan warga Rusia dilaporkan kabur meninggalkan negaranya.

Eksodus ini dilakukan untuk menghindari mobilisasi parsial yang diserukan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Selain dihantui ketakutan akan ancaman wajib militer, aksi eksodus dilakukan karena mereka kesulitan untuk mengembangkan bisnis ditengah ancaman perang dan konflik geopolitik.

Alasan ini yang mendorong warga Rusia berbondong-bondong meninggalkan negaranya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini