“Tentu saja, konflik di Ukraina akan dibahas,” lanjut Ushakov.
Baca juga: Sejumlah Pasukan Rusia Maju ke Garis Depan untuk Gali Parit atau Bawa Amunisi, Dihukum bila Menolak
Selasa (21/3/2023)
Xi Jinping akan menghadiri pertemuan pagi dengan perdana menteri Rusia, Mikhail Mishustin.
Kemudian, Xi Jinping akan berpartisipasi dalam pembicaraan sore.
Delegasi dari Rusia dan China akan bertemu untuk negosiasi sebelum bergabung dengan Xi Jinping dan Vladimir Putin.
Ushakov menyampaikan, negosiasi akan diadakan pertama dalam format yang lebih kecil.
Lalu, negosiasi dilakukan dalam format yang lebih luas sebelum kedua pemimpin menandatangani dokumen dan berbicara kepada media.
Baca juga: Xi Jinping Tiba di Moskow, Jadi Kunjungan Pertama Sejak Rusia Menginvasi Ukraina
Pada malam hari, Xi Jinping akan disuguhi makan malam kenegaraan di Granovitaya Palata abad ke-15, atau Kamar Berwajah, Istana Kremlin.
Kremlin tidak memberikan perincian tentang peserta lain, hanya mengatakan bahwa mereka yang diundang terkait dengan pengembangan hubungan bilateral.
Diberitakan CNN, China menyebut kunjungan Xi Jinping sebagai perjalanan persahabatan, kerja sama, dan perdamaian.
Namun, para pemimpin Barat telah menyatakan skeptis tentang peran potensial China sebagai pembawa damai dan netralitas yang diklaimnya.
Amerika Serikat dan sekutunya sejak bulan lalu telah memperingatkan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk mengirim bantuan mematikan ke Rusia untuk upaya perangnya.
Baca juga: Xi Jinping Resmi jadi Presiden 3 Periode, Menjadi Sejarah Baru Bagi China
Di sisi lain, kunjungan Xi Jinping diharapkan dapat menyediakan platform bagi kedua negara untuk lebih memperdalam keselarasan strategis mereka yang erat.
Hal itu mencakup koordinasi diplomatik, pelatihan militer bersama, dan perdagangan yang kuat.