Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Polandia mungkin akan bergabung dengan konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina jika langkah terakhir gagal melindungi 'kemerdekaan Ukraina'.
Pernyataan ini disampaikan Duta Besar Polandia untuk Perancis, Jan Emeryk Rosciszewski.
Diplomat senior itu membuat pernyataan pada hari Sabtu saat berbicara langsung dengan penyiar LCI.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (20/3/2023), Rosciszewski secara tegas menyalahkan permusuhan yang telah berlangsung selama lebih dari setahun oleh Rusia.
"Bukan NATO, bukan Polandia, bukan Prancis, dan bukan Slovakia yang meningkatkan ketegangan internasional, melainkan Rusia. Situasinya saat ini adalah apakah Ukraina akan berhasil mempertahankan kemerdekaannya, atau kami akan dipaksa untuk bergabung dalam konflik ini," tegas Rosciszewski.
Baca juga: Pasukan Ukraina Pakai Senjata Jadul Abad ke-19 Pertahankan Jantung Militer di Artyomovsk
Menurutnya, negara tetangga Ukraina tidak memiliki pilihan lain selain ikut bertempur, jika Ukraina kalah dalam medan pertempuran melawan Rusia.
Karena itu mengindikasikan ancaman serupa dapat terjadi sewaktu-waktu terhadap negara lainnya.
"Kalau tidak, nilai-nilai utama kita, yang menjadi dasar peradaban dan budaya kita, akan berada dalam bahaya mendasar, jadi kita tidak punya pilihan," kata Rosciszewski.
Baca juga: Polandia Pasok 4 Jet Tempur MiG-29 ke Ukraina
Pernyataan hawkish tersebut segera menjadi berita utama di media internasional, mendorong misi Polandia di Perancis untuk menguraikan lebih lanjut pernyataan yang dibuat oleh Pimpinannya itu.
Menurut pesan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Polandia untuk Prancis pada hari Minggu kemarin, respons Rosciszewski sebenarnya bukanlah pengakuan bahwa Polandia siap berperang dengan Rusia, namun hanya sebagai sebuah 'peringatan' dan janji untuk terus mendukung Ukraina.
"Mendengarkan secara seksama seluruh percakapan memungkinkan kita untuk memahami bahwa tidak ada pengumuman keterlibatan langsung Polandia dalam konflik, namun hanya peringatan terhadap konsekuensi kekalahan Ukraina, kemungkinan Rusia menyerang atau menyeret lebih banyak negara Eropa Tengah ke dalam perang – negara-negara Baltik dan Polandia," bunyi pernyataan itu.
Baca juga: Gubernur Lemhannas Prediksi Perang Rusia dan Ukraina Tidak Akan Menjelma Menjadi Perang Total
Kedubes juga mengutuk laporan 'sensasional' tentang wawancara yang mengejutkan itu, yang menunjukkan bahwa beberapa media yang tidak dikenal mungkin telah bertindak dengan 'niat buruk' memelintir pernyataan Rosciszewski.
Pernyataan tersebut tentu saja mendapat sambutan yang buruk di Rusia, dengan seorang Senator top Rusia, Alexey Pushkov memperingatkan Polandia tentang konsekuensi potensial dan mempertanyakan tekad negara itu untuk melawan Rusia sendiri.
"Pernyataan yang sangat lancang dari Duta Besar Polandia di Paris. Untuk pertama kalinya, perwakilan resmi Polandia mengatakan apa yang sudah lama dipikirkan para pemimpinnya. Namun, semua 'keberanian' Polandia didasarkan pada dukungan Amerika Serikat. Apakah Polandia yakin bahwa AS siap berperang?," kata Pushkov, dalam sebuah postingan Telegram.
Sejauh ini, Polandia telah menjadi salah satu pendukung paling aktif Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Negara itu telah mengirimkan berbagai macam perangkat keras militer, termasuk tank dan artileri untuk menopang Ukraina.
Menurut Rusia, tentara bayaran Polandia turut terlibat langsung dalam konflik dengan jumlah yang signifikan.
Polandia juga telah mengumumkan pembangunan militer besar-besaran sendiri, berusaha untuk memperluas jajaran angkatan bersenjatanya dan mendapatkan sejumlah besar perangkat keras militer modern dari luar negeri.