News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Tuding AS Munafik Protes Nuklir di Belarus, Negeri Paman Sam Melakukannya Sejak Lama

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kontainer kereta mengangkut Sarmat, rudal balistik antarbenua buatan Rusia.

Situs di Belarus akan siap pada 1 Juli, kata Putin kepada Russia 24 TV. Presiden juga mengatakan bahwa Moskow tidak berencana menyerahkan kendali senjata nuklir taktis apa pun kepada Minsk dan hanya akan mengerahkan senjatanya sendiri ke Belarusia. Dia tidak merinci kapan tepatnya senjata akan diangkut ke lokasi baru.

Langkah itu didorong oleh keputusan Inggris untuk memberi Kiev amunisi depleted uranium, jelas Putin. Inggris mengumumkan sebelumnya pada bulan Maret bahwa mereka berencana untuk mengirim peluru ke Ukraina untuk digunakan dengan tank tempur Challenger 2.

Moskow mengecam langkah itu sebagai tanda "kecerobohan mutlak, tidak bertanggung jawab, dan impunitas" di pihak London dan Washington.

AS menepis kekhawatiran Rusia dengan menyebut cangkang uranium yang habis sebagai "jenis amunisi biasa" yang "telah digunakan selama beberapa dekade."

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian memperingatkan bahwa penggunaannya dapat memicu bencana radioaktif di Ukraina, mengingat penggunaan amunisi semacam itu oleh NATO di Irak.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah berulang kali mengangkat masalah ancaman yang ditimbulkan terhadap bangsanya oleh senjata nuklir yang dikerahkan oleh AS ke negara-negara UE.

Pada Oktober 2022, dia menunjuk pada pembicaraan “berbagi nuklir” antara Washington dan Warsawa, memperingatkan bahwa senjata nuklir dapat ditempatkan di Polandia, yang berbatasan dengan Belarusia.

Minsk perlu mengambil "langkah-langkah yang tepat" untuk mengatasi ancaman ini, kata Lukashenko saat itu, seraya menambahkan bahwa dia akan membahas masalah tersebut dengan Moskow.

Saat ini, senjata nuklir AS dikerahkan di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Türkiye. Pada tahun 2021, Rusia meminta senjata untuk dipulangkan sebagai bagian dari proposal keamanannya, tetapi AS dan NATO menolak.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengancam akan melayangkan sanksi baru kepada Belarus, apabila terus melanjutkan perjanjian nuklir dengan presiden Rusia Vladimir Putin.

“Belarus menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia, namun pilihan tersebut masih bisa dihentikan, itu pilihan mereka. UE siap menanggapi dengan sanksi lebih lanjut lewat sanksi di sektor ekonomi ” Ujar Borrel lewat cuitan di akun Twitternya.

Peringatan tersebut dilayangkan setelah Rusia mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko, untuk merealisasikan rencana pengiriman senjata nuklir taktis ke wilayah perbatasan Belarus pada akhir pekan mendatang.

Melansir dari Euro News, paket senjata nuklir dikirimkan sebagai dari pembangunan fasilitas penyimpanan khusus untuk menampung senjata nuklir taktis Rusia beserta 10 pesawat bersenjata nuklir, sehingga Rusia dapat lebih mudah menyerang titik - titik penting Ukraina di medan perang.

Meski Belarus masih belum memutuskan untuk menyetujui kesepakatan tersebut, namun Putin mengklaim pihaknya akan terus mengirimkan pasokan nuklir Belarus sama seperti apa yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat (AS).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini