News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekstremis Hindu Serukan Umatnya Invasi Makkah, Ingin Ubah Ka'bah Jadi Kuil

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cuplikan video pendeta Hindu dan ekstremis sayap kanan Hindu, Yati Narsinghanand berpidato dalam konferensi Hindu di Moida, India utara, pada Rabu (5/4/2023). Ia menyerukan umat Hindu untuk menyerang Mekkah dan merebut Ka'bah untuk menjadikannya kuil Mahadev.

TRIBUNNEWS.COM - Ekstremis sayap kanan Hindu, Yati Narsinghanand, menyerukan pada umat Hindu untuk menyerang Makkah, Arab Saudi.

Ia yang merupakan pendeta kuli Dasna di Ghaziabad, Uttar Pradesh, India, memberikan pidato berisi kebencian pada Islam.

Yati Narsinghanand mendesak umat Hindu untuk bangkit dan melawan Muslim.

Ia ingin umat Hindu merebut Ka'bah di Makkah dan menjadikannya kuil.

"Makkah adalah tempat yang diduga sebagai kuil Mahadev berada," katanya dalam konferensi Hindu di Moida, India utara pada Rabu (5/4/2023), dikutip dari Muslim Mirror.

Yati Narsinghanand juga mengklaim air Zam-zam adalah sungai dari Mahadev.

Baca juga: Warga Hindu Garis Keras India Serang Muslim dan Bakar Sejumlah Masjid di Festival Ram Navami

“Hindu Rashtra (negara Hindu) adalah sebuah mimpi, kami tidak hanya akan merebut (Afghanistan), tetapi juga Makkah. Gangga (sungai) Mahadev mengalir dalam bentuk Zam-Zam di sana,” katanya.

“Jika Anda tidak merebut Makkeshwar Mandir (Ka'bah), tidak ada kekuatan di bumi,” tambahnya.

Pejabat tinggi Partai BJP di India, khususnya Kapil Mishra, yang memiliki hubungan dekat dengan Narsinghanand, secara aktif mempromosikan tren yang mendukungnya.

Kapil Mishra sebelumnya meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk tujuan Yati Narsinghanand menghapun Muslim.

Yati Narsinghanand, pendeta Hindu dan ekstremis sayap kanan Hindu (Yati Narsinghanand)

Baca juga: Hari Suci Nyepi 2023, Menteri Agama Ajak Umat Hindu Jauhi Politik Identitas

Kontroversi Yati Narsinghanand

Sebelumnya, Yati Narsinghanand pernah menyerukan kekerasan pada Islam.

Selama berbulan-bulan pada 2022, ia dituduh membuat pernyataan yang ofensif pada wanita dan minoritas Islam di India.

Dia dilaporkan menyebut Muslim "setan", mengancam akan memusnahkan mereka dan mengatakan dia berjuang untuk menciptakan India 'bebas dari Islam', seperti diberitakan CNN International.

Yati Narsinghanand sudah menghadapi dakwaan di lebih dari 20 kasus berbeda, menurut pengacaranya, Maa Chetnanand Saraswati, yang juga seorang pendeta di kuil Dasna Devi.

Kritikus mengatakan Yati Narsinghanand dilindungi oleh kedekatannya dengan para pemimpin Partai BJP.

Pada April tahun 2022 lalu, Yati Narsinghanand dan penyebar kebencian lainnya ditangkap karena membuat pidato kebencian di "Hindu Mahapanchayat".

Saat itu, ia mengatakan, 50 persen umat Hindu akan pindah agama dalam 20 tahun jika seorang Muslim menjadi perdana menteri di India.

Dr. Ali Muhyiddin Al-Qara Daghi, Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (Ali_AlQaradaghi)

Baca juga: Apa Saja yang Dilakukan Umat Hindu saat Hari Raya Nyepi? Mulai Upacara Melasti hingga Ngembak Geni

Komentar Sekjen Cendekiawan Muslim

Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Dr. Ali Muhyiddin Al-Qara Daghi, mengecam pernyataan Yati Narsinghanand yang menyerukan untuk menyerang Makkah dan merebut Ka'bah.

Melalui akun Twitter-nya, ia mengomentari video pendek Yati Narsinghanand yang beredar di media sosial.

"Orang gila berbicara dan orang waras mendengarkan… Dikatakan kepada Firaun, siapa Firaun Anda? Dia berkata: Saya tidak menemukan siapa pun yang menginginkan saya?" katanya, dikutip dari Eastern Herald.

"Pernyataan dan kegilaan resmi yang mengundang keheranan dan tawa ini harus ditanggapi dengan kendali resmi dari pemerintah Islam dan sikap hukum populer terhadap orang-orang seperti ini," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait India

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini