TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta para pemimpin dunia untuk bertindak setelah sebuah video muncul pada Rabu (12/4/2023), menampilkan tentara Rusia yang diduga memenggal kepala tentara Ukraina yang menjadi tawanan perang.
Mengutip The Guardian, Volodymyr Zelensky berkata dunia tidak bisa mengabaikan rekaman "iblis" itu.
“Betapa mudahnya binatang buas ini membunuh,” kata Zelensky.
"Kami tidak akan melupakan apapun. Kami juga tidak akan memaafkan para pembunuh."
“Akan ada tanggung jawab hukum untuk semuanya. Kekalahan teror itu perlu.”
Tidak jelas kapan dan di mana video itu diambil.
Baca juga: Elon Musk Dikecam Karena Makin Banyak Akun Media Pemerintah Rusia dan China Muncul di Twitter
Tetapi rerumputan yang masih hijau tampaknya menunjukkan video diambil pada musim panas lalu.
Ada pula video lainnya yang menunjukkan mayat dua tentara Ukraina yang dipenggal tergeletak di samping kendaraan militer yang hancur.
Sebuah suara berkata: “Mereka membunuh tentara itu, seseorang mendatangi mereka."
"Mereka mendatangi tentara itu dan memenggal kepala mereka.”
The Guardian belum secara independen memverifikasi asal-usul dan kebenaran kedua video tersebut, tetapi otoritas Ukraina menyatakan video itu asli.
Dalam pidato malamnya hari Rabu, Zelensky mengatakan eksekusi seperti itu mengingatkannya pada kejahatan yang terjadi di daerah yang diduduki Rusia termasuk Bucha, di wilayah Kyiv, di mana tentara Rusia menyiksa dan membunuh ratusan warga sipil.
"Ini adalah video Rusia yang mencoba menjadikannya sebagai norma baru."
"Kebiasaan yang menghancurkan kehidupan," katanya.