TRIBUNNEWS.COM - Sebuah bom pipa meledak di dekat Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, saat berpidato di Kota Wakayama, Jepang, pada Sabtu (15/4/2023) sekira pukul 11.25 waktu setempat.
Bom itu dilemparkan oleh seorang pria dan mengarah ke lokasi Perdana Menteri Fumio Kishida.
Saat pelaku melemparkan bom, Perdana Menteri Fumio Kishida sedang berbicara dengan seorang kandidat dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, sebelum dia berpidato.
Kemudian, terdengar suara ledakan keras dan terlihat asap mengepul di udara.
Dalam cuplikan video yang disiarkan oleh media Jepang, terlihat orang-orang yang berkumpul di tempat kejadian, berlari untuk mencari perlindungan, seperti diberitaka Japan Today.
Baca juga: PM Jepang Fumio Kishida Diduga Dilempar Bom, Terdengar Ledakan Besar, Proses Evakuasi Dramatis
NHK Jepang melaporkan, Perdana Menteri Fumio Kishida berlindung di lokasi kejadian dan tidak terluka.
Perdana Menteri Fumio Kishida langsung pergi dengan mobil dari lokasi itu.
Pelaku Ditangkap
Kantor berita lokal Kyodo News melaporkan, seorang pria telah ditangkap setelah melemparkan bom asap.
"Benda perak berbentuk silinder telah terbang sekitar dua meter di depan saya sesaat sebelum ledakan terdengar," kata seorang anggota dewan kota yang berada di tempat kejadian mengatakan kepada NHK.
Saksi mata lain juga mengatakan, melihat silinder perak yang dilempar dan kemudian bersinar sedikit sebelum terdengar suara ledakan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Fumio Kishida sedang berpidato, yang menjadi bagian dari kampanye resmi untuk pemilihan sela majelis rendah untuk distrik Wakayama, seperti diberitakan CNN International.
Baca juga: Warga Berlarian saat Ledakan Terjadi di Wakayama, PM Jepang Fumio Kishida Dievakuasi
Bom Targetkan Politisi Jepang
Insiden itu terjadi beberapa bulan setelah serangan bom yang ditembakkan ke mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, hingga meninggal dunia pada Juli 2022.
Shinzo Abe saat itu berpidato sebelum pemilihan majelis tinggi di Nara, Jepang.
Shinzo Abe saat itu berpidato untuk Kei Sato, anggota petahana dari majelis tinggi parlemen Jepang.
Kei Sato mencalonkan diri untuk partai Demokrat Liberal yang berkuasa, dalam pemilihan Majelis Tinggi yang dijadwalkan pada 10 Juli 2022.
Dalam rekaman CCTV di lokasi kejadian, terlihat pelaku bom yang merupakan seorang pria berkaus abu-abu, telah mengintai Shinzo Abe dari belakang.
Pria itu membawa sebuah tas selempang berwarna hitam.
Pada pukul 11.30 waktu setempat, pria itu bergerak maju, beberapa menit setelah Shinzo Abe memulai pidatonya.
Ia menembakkan sebuah bom rakitan ke arah Shinzo Abe, dari arah belakang.
Tembakan pertama melesat, namun tembakan kedua tepat mengenai Shinzo Abe, yang kemudian jatuh ke tanah.
Pengamat merawat Tuan Abe saat dia terbaring berdarah dan dia diterbangkan ke Rumah Sakit Universitas Kedokteran Nara untuk perawatan.
Baca juga: Warga Berlarian saat Ledakan Terjadi di Wakayama, PM Jepang Fumio Kishida Dievakuasi
Laporan media mengatakan, Shinzo Abe dapat berbicara beberapa menit setelah serangan itu tetapi kemudian kehilangan kesadaran.
Dia mengalami serangan jantung saat tiba di rumah sakit. Upaya yang gagal dilakukan untuk menyadarkannya dan dia diberikan transfusi darah, tetapi dinyatakan meninggal pada pukul 17:03.
Dokter mengatakan dia menerima dua luka yang merusak arteri, dan menderita kerusakan jantung yang parah.
Kedua luka itu cukup dalam, sehingga Shinzo Abe kehilangan banyak darah, yang menyebabkannya meninggal dunia.
Tidak ada peluru yang ditemukan selama operasi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Bom di Wakayama Jepang