Reformasi ini membawa perekonomian China yang dulu terisolasi menjadi lebih terbuka.
Sejak itulah ekonomi China tumbuh 10 persen rata-rata per tahun.
Dalam waktu tiga dekade, China telah berhasil mengalami kemajuan di bawah kepemimpinan empat presiden, Deng Xiaoping, hingga Xi Jinping.
Ini juga didorong jaringan pabrik yang memproduksi berbagai macam hal, mulai dari mainan hingga telepon genggam.
Masuknya China ke organisasi perdagangan dunia (WTO) pada 2001 semakin mengukuhkan posisi China sebagai bagian dari pusat manufaktur dan perdagangan dunia.
China bahkan menjadi destinasi ekspor terbesar 33 negara dan sumber impor terbesar bagi 65 negara.
Investasi China juga terus tumbuh. Dalam periode 2015-2017 saja, China menjadi sumber investasi terbesar kedua di dunia dan menjadi penerima aliran investasi terbesar kedua di dunia.
Faktor Majunya Ekonomi China
Bloomberg Economics menyebut, majunya ekonomi China sulit ditiru negara Asia lain karena mereka masih berkutat dengan masalah struktural.
Infrastruktur yang tidak memadai dan ketidakstabilan politik jadi kendala utama. Namun China, sudah tak memusingkan itu.
Mereka memiliki jaringan pabrik, pemasok, layanan logistik, dan infrastruktur transportasi.
Ini didukung uang dan teknologi dari Jepang, Taiwan, dan Hong Kong.
China juga punya tenaga kerja yang banyak, murah, cerdas, dan mendapatkan akses hampir tanpa batas ke pasar global selama tiga dekade ini.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com