News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Jatuhkan Hukuman 25 Tahun Penjara kepada Aktivis Oposisi karena Kritik Perang di Ukraina

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis oposisi Rusia Vladimir Kara-Murza duduk di bangku di dalam sangkar terdakwa selama persidangan di pengadilan Basmanny di Moskow pada 10 Oktober 2022. Ia dijatuhi hukuman penjara karena mengkritik perang di Ukraina dan dituduh melakukan pengkhianatan.

TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan Moskow pada Senin (17/4/2023), menjatuhkan hukuman 25 tahun penjara kepada aktivis oposisi Rusia, Vladimir Kara-Murza.

Kara-Murza dihukum karena mengkritik perang di Ukraina.

Hukuman itu adalah hukuman penjara terberat yang pernah dijatuhkan kepada lawan pemerintah sejak Kremlin melancarkan invasinya pada Februari 2022, NPR melaporkan.

Putusan hakim sesuai yang diminta jaksa pada sidang sebelumnya.

Sementara itu, Kara-Murza mengaku tidak bersalah atas dakwaan tersebut.

"Bagi seseorang yang tidak melakukan kejahatan apapun, pembebasan adalah satu-satunya vonis yang adil," kata Kara-Murza pada sesi penutupan persidangannya, Senin.

Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-419: AS Kecam Pendekatan Brasil atas Perang di Ukraina

"Tapi, saya tidak meminta apa pun dari pengadilan ini. Saya tahu putusannya."

"Saya mengetahuinya setahun yang lalu ketika saya melihat orang-orang berseragam hitam dan bertopeng hitam mengejar mobil saya di kaca spion."

"Begitulah harga untuk berbicara di Rusia Hari ini."

Kara-Murza, 41 tahun, termasuk di antara sekelompok kecil tokoh oposisi terkenal yang masih tinggal di Rusia.

Ia bertekad untuk menjadi suara bagi mereka yang menentang perang.

Sebagian besar tokoh oposisi sekarang berada di penjara, menghadapi hukuman yang panjang.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, mengatakan dalam sebuah pernyataan, AS mengutuk hukuman tersebut.

"Tuan Kara-Murza adalah target lain dari kampanye represi yang meningkat dari pemerintah Rusia."

"Kami memperbarui seruan kami untuk pembebasan Tuan Kara-Murza, serta pembebasan lebih dari 400 tahanan politik di Rusia," kata Patel.

Tokoh oposisi Rusia Vladimir Kara-Murza, yang dituduh melakukan pengkhianatan dan menyebarkan informasi "palsu" tentang tentara Rusia, berdiri di dalam sangkar terdakwa selama hukumannya di Pengadilan Kota Moskow di Moskow pada 17 April 2023. (HANDOUT / MOSCOW CITY COURT PRESS SERVICE / AFP)

Baca juga: Populer Internasional: 25.000 Tentara Rusia Siaga Tinggi di Pasifik - Penembakan Massal di AS

Kara-Murza awalnya ditahan pada April tahun lalu atas tuduhan menyebarkan "informasi palsu" tentang tentara Rusia.

Saat melakukan penangkapan awal, pihak berwenang menunjuk pada pidato yang diberikan Kara-Murza kepada badan legislatif negara bagian Arizona di mana dia merinci dugaan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina.

Otoritas Rusia kemudian menambahkan tuduhan pengkhianatan dan partisipasi dalam kelompok pro-demokrasi yang dilarang.

Kesehatan Kara-Murza juga menjadi sorotan selama persidangan.

Berat badannya turun hingga 16 kg dan menderita mati rasa di kaki dan tangannya.

Saat dalam penahanan praperadilan, seorang dokter mendiagnosis kondisi tersebut sebagai polineuropati, gangguan fungsi saraf tepi di seluruh tubuh.

Polineuropati adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai pemicu, termasuk penyakit, obat-obatan, atau racun.

Kara-Murza memang pernah mengalami keracunan dalam insiden terpisah yang hampir merenggut nyawanya pada tahun 2015 dan 2017.

“Mengingat jenis racunnya yang canggih, saya pikir itu adalah orang-orang yang pernah atau berhubungan dengan dinas khusus Rusia,” katanya kepada NPR dalam sebuah wawancara tahun 2017.

Kara-Murza tidak asing dengan risiko politik oposisi di Rusia.

Pada 2015, teman dan mentornya, mantan wakil perdana menteri Boris Nemtsov, ditembak mati oleh para pembunuh di Moskow tengah.

Namun, bahkan dari penahanan prapersidangan, Kara-Murza mempertahankan aktivitas publiknya.

Ia menulis opini untuk Washington Post di mana dia menyatakan keyakinannya bahwa Rusia pada akhirnya akan keluar dari babak represif terbaru dalam sejarahnya.

"Malam, seperti yang Anda tahu, paling gelap tepat sebelum terang" tulisnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini