TRIBUNNEWS.COM - Vietnam memecahkan rekor cuaca tertinggi pada Minggu (7/5/2023) lalu.
Suhu di provinsi Thanh Hoa utara negara itu melonjak menjadi 44,1 derajat Celcius, Independent melaporkan.
Pihak berwenang memperingatkan penduduk setempat agar tidak keluar rumah pada siang hari.
Rekor suhu sebelumnya adalah 43,4 C yang dicatat pada 2019.
Para ahli memperingatkan, bahwa krisis iklim dapat memperburuk keadaan cuaca di wilayah tersebut.
Seorang petani bernama Nguyen Thi Lan mengatakan, kepada AFP bahwa karena suhu yang meningkat pesat, ia terpaksa mulai bekerja lebih awal dari biasanya.
Baca juga: Asia Dilanda Gelombang Panas, Termasuk Indonesia, Jadi Peluang untuk Batu Bara?
"Kami harus selesai sebelum jam 10 pagi untuk menghindari panas," katanya.
Pakar perubahan iklim, Nguyen Ngoc Huy, mengatakan kepada AFP bahwa rekor baru Vietnam cukup mengkhawatirkan dalam konteks perubahan iklim dan pemanasan global.
“Saya yakin rekor ini akan terulang berkali-kali."
“Ini menegaskan bahwa model iklim ekstrem terbukti benar,” ujarnya.
Negara-negara lain di Asia Tenggara juga mengamati lonjakan suhu yang tiba-tiba.
Sebuah kota di Myanmar timur melaporkan suhu terik 43,8 C, tertinggi dalam satu dekade.
Sementara Thailand juga mencatat 44,6C di provinsi Mak barat, menurut BBC.
Peningkatan suhu yang cepat di Thailand, berkisar dari 30 C ke atas 40 C sejak akhir Maret, juga menarik perhatian Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha bulan lalu.
Di negara tetangga Laos, kota Luang Prabang menyaksikan kenaikan suhu menjadi 43,5C pada hari Sabtu.
Angka itu memecahkan rekor nasional sebelumnya 42,7C yang ditetapkan April lalu, lapor CNN, mengutip sejarawan cuaca Maximiliano Herrera.
Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan oleh para peneliti di Universitas Harvard dan Universitas Washington menemukan tingkat panas berbahaya yang mengganggu belahan bumi utara kemungkinan besar akan melanda sebagian besar dunia antara tiga dan 10 kali lebih sering pada pergantian abad.
Jaga Tubuh Tetap Sejuk di Cuaca Panas
Baca juga: 24.000 Orang di India Tewas akibat Gelombang Panas Sejak 1992, Durasi Panas Diprediksi Naik di 2060
Suhu tinggi membunuh ratusan orang setiap tahun.
Kematian dan penyakit terkait panas dapat dicegah, namun lebih dari 700 orang meninggal akibat panas ekstrem setiap tahun di Amerika Serikat, lapor CDC.
Lakukan tindakan untuk tetap tenang dan tetap terhidrasi.
Terlalu panas bisa membuat sakit.
Hal-hal utama yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri selama cuaca yang sangat panas adalah:
- Kelembaban tinggi.
Saat kelembapan tinggi, keringat tidak akan menguap dengan cepat.
Kondisi itu membuat tubuh tidak melepaskan panas secepat yang diperlukan.
- Faktor pribadi.
Usia, obesitas, demam, dehidrasi, penyakit jantung, penyakit mental, sirkulasi yang buruk, terbakar sinar matahari, dan penggunaan obat resep dan alkohol semuanya dapat berperan dalam menentukan apakah seseorang dapat cukup mendinginkan diri dalam cuaca yang sangat panas.
Setiap orang harus mengambil langkah-langkah berikut ini untuk mencegah penyakit, cedera, dan bahkan kematian akibat panas selama cuaca panas:
- Tinggallah di lokasi dalam ruangan ber-AC selama mungkin.
- Minumlah banyak air bahkan jika tidak merasa haus.
- Jadwalkan kegiatan di luar ruangan dengan cermat.
- Kenakan pakaian longgar, ringan, berwarna terang, dan pakai tabir surya.
- Mandi air dingin atau berendam untuk menenangkan diri.
- Jangan pernah meninggalkan anak-anak atau hewan peliharaan di dalam mobil.
- Periksa berita lokal untuk pembaruan kesehatan dan keselamatan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)