Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa, perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mampu menjadi kawasan yang aman dan demokratis.
Hal tersebut dia sampaikan saat membuka sesi ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/5/2023).
"Kita harus memastikan ASEAN mampu lebih tanggap dan resilien menghadapi tantangan sehingga menjadi pusat pertumbuhan dan menjadi kawasan yang aman, stabil dan demokratis," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Jaga Keselamatan Perairan Labuan Bajo saat KTT ASEAN 42, Awak Kapal Patroli KPLP Mendapat Apresiasi
Untuk itu, Presiden Jokowi menyampaikan, kolaborasi negara-negara ASEAN perlu diperkuat untuk menjaga kawasan yang aman dan stabil.
"Kolaborasi Pemerintah dan Parlemen harus diperkuat untuk menjaga dan memperkokoh stabilitas politik dan demokrasi guna menjamin ASEAN menjadi Epicentrum of Growth," terangnya.
Bahkan, dia menegaskan, peran pertemuan para parlemen di KTT ASEAN ini sangat dibutuhkan untuk membentuk agenda ASEAN tahun 2045 mendatang.
"Dalam jangka panjang, peran parlemen juga sangat dibutuhkan untuk menyusun agenda ASEAN tahun 2045," ucap dia.
Dia turut menyampaikan atas dukungan ASEAn selama masa Pandemi Covid-19, sehingga mampu melewati masa-masa kritis.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan parlemen di ASEAN sehingga kebijakan di masa darurat pandemi dapat dilakukan dengan cepat dan ASEAN dapat melewati masa kritis," terangnya.
Untuk informasi, Presiden Jokowi bakal memimpin 7 dari 8 pertemuan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42.
Adapun dari 8 pertemuan itu, 5 pertemuan akan diadakan di tanggal 10 Mei 2023, yaitu KTT dalam bentuk pleno, interface dengan AIPA (parlemen), interface dengan youth, interface dengan ABAC (bisnis), dan interface dengan HLTF (High-Level Task Force).