Komisi Pemilihan negara menuduh Imran Khan secara ilegal menjual hadiah negara antara 2018 dan 2022.
Imran Khan membantah tuduhan tersebut.
Kasus korupsi itu hanyalah salah satu dari lebih dari 100 kasus yang didaftarkan terhadap Imran Khan setelah dia meninggalkan jabatannya.
Imran Khan akan menghadapi larangan memegang jabatan publik lagi jika nantinya terbukti bersalah.
Imran Khan berada di Pengadilan Tinggi Islamabad untuk urusan lain pada hari Selasa ketika petugas paramiliter menyerbu gedung, menghancurkan jendela dan menyeretnya keluar.
Tim hukum Imran Khan menentang penangkapan di pengadilan Islamabad tersebut dan sedang mempertimbangkan untuk melakukan hal yang sama di Mahkamah Agung negara itu.
Baca juga: 500 Pendukung Imran Khan Serang Rumah PM Shehbaz Sharif di Lahore dan London
Pendukung Imran Khan sempat menyerang markas militer di kota garnisun Rawalpindi dekat ibu kota.
Tetapi mereka tidak mencapai gedung utama yang menjadi kantor Panglima Angkatan Darat Jenderal Asim Munir.
Demonstran lain mencoba mencapai kediaman perdana menteri di Lahore, tetapi diusir oleh polisi.
Pengunjuk rasa lainnya menyerang kendaraan yang membawa pasukan dan memukul tentara bersenjata dengan tongkat.
Petugas polisi dikerahkan di seluruh negeri.
Kontainer pengiriman ditempatkan di jalan menuju kompleks polisi yang luas di Islamabad di mana Imran Khan ditahan.
Amnesty International mengungkapkan kekhawatiran atas laporan pihak berwenang yang memblokir akses ke jaringan internet dan media sosial.
Badan itu mendesak pihak berwenang untuk menahan diri, dengan mengatakan bentrokan antara penegak hukum dan pendukung Imran Khan berisiko melanggar hak asasi manusia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)