Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, DONETSK - Serangan rudal Ukraina di kota Donetsk yang dicaplok Rusia, telah menewaskan seorang wanita dan putranya yang berusia empat tahun.
Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Donetsk, Aleksey Kulemzin di media sosial pada Sabtu kemarin.
Baca juga: Dubes AS, Reuben Brigety Minta Maaf karena Tuduh Afrika Selatan Kirim Senjata ke Rusia
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (13/5/2023), pasukan Ukraina dituding menembaki kota itu beberapa kali sepanjang hari, merusak total 18 bangunan tempat tinggal dan tiga fasilitas infrastruktur sipil di Donetsk dan kota terdekat Gorlovka.
"Sebuah proyektil Ukraina menghantam rumah tempat tinggal seorang wanita dan anaknya, menyebabkan kebakaran," kata Kulemzin.
Menurut laporan media Rusia, rumah keluarga itu terbakar habis, surat kabar MK Rusia melaporkan bahwa keduanya 'dibakar hidup-hidup'.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-354: Pasukan Ukraina Siaga di Garis Depan Donetsk
Beberapa media juga menerbitkan video yang konon menunjukkan apa yang tersisa dari bangunan tersebut.
Rekaman menunjukkan reruntuhan rumah berlantai satu, dengan atapnya hancur dan hanya tersisa sedikit dinding yang terbakar pada bagian dalamnya.
Menurut Kulemzin, enam orang juga terluka dalam serangan lainnya yang diduga menargetkan berbagai distrik kota pada Sabtu kemarin.
"Pasukan Ukraina menembaki daerah itu menggunakan beberapa peluncur roket Grad buatan Soviet dan artileri 155mm yang disediakan oleh negara-negara Barat. Satu sekolah lokal juga terkena dampak pemogokan," lapor media Rusia Izvestia.
Pemogokan itu terjadi hanya sehari setelah enam anak terluka dalam serangan Ukraina di kota Donbass lainnya, Lugansk.
Sisa-sisa rudal pemikat ADM-160B buatan AS ditemukan di Lugansk setelah serangan itu.
Pasukan Ukraina disebut tidak hanya berulang kali menembaki Donbass, namun juga wilayah perbatasan Rusia sejak konflik dimulai pada Februari 2922.