News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Antisipasi Gempa Bumi Jadi Mata Pelajaran Wajib Pelajar di Jepang, Diajari Sejak Masih TK

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi di depan stasiun Japan Railways atau kereta komuter Tennoji, Osaka, Rabu (17/5/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah Jepang dan sekitarnya menjadi salah satu rawan gempa bumi selain Indonesia dan Filipina. 

Karena negara-negara tersebut termasuk dalam gugusan 'Ring Of Fire' atau 'Cincin Api'. 

Gempa-gempa bumi besar kerap terjadi di negara Sakura tersebut. 

Belum lama ini bahkan gempa magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Ishikawa. 

Kereta peluru atau Shinkansen pun terpaksa berhenti akibat gempa yang terjadi awal bulan Mei lalu itu. 

Salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang sudah menjadi permanen resident Jepang, Aryani mengatakan bagi penduduk negeri samurai guncangan gempa bumi sudah biasa. 

Kata dia warga Jepang sejak masih kecil sudah diajari agar terbiasa dengan gempa bumi. 

Sekolah-sekolah di Jepang lanjut Aryani juga memiliki mata pelajaran wajib yakni pergi ke museum gempa bumi. 

"Sudah sejak TK mereka diajari untuk tidak takut gempa, " kata Aryani, Rabu (17/5/2023). 

Saat kunjungan ke museum menurut Aryani anak-anak TK tersebut nanti diajari dengan alat simulasi gempa bumi dengan berbagai kekuatan magnitudo. 

"Jadi nanti digoyang-goyang sampai mereka terbiasa. Diajari juga bagaimana melindungi diri, " kata Aryani. 

Seluruh warga Jepang kata Aryani saat ini juga wajib memiliki satu orang satu tas ransel. 

Tas ransel tersebut berisi air mineral, makanan dan kue kering, obat-obatan, pakaian dan kebutuhan lainnya. 

Hal tersebut dilakukan agar saat mengungsi imbas adanya gempa bumi, warga Jepang bisa memiliki bekal yang cukup. 

"Jadi suami saya punya satu tas ransel saya juga punya, anak punya, "kata dia. 

Ketika ditanya kapan biasanya gempa bumi melanda Jepang tiap tahunnya? 

Aryani enggak menjawab pasti, karena saat ini sulit diprediksi bahkan badan meteorologi setempat pun sudah memprediksi bakal terjadi gempa bumi dalam waktu dekat namun meleset. 

"Kalau lihat tren biasanya April hingga Mei tapi kadang meleset tidak bisa diprediksi, " ujarnya.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini