News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pentagon Temukan Kesalahan Akuntansi dalam Pemberian Senjata untuk Ukraina, Ada Sisa Rp 44 Triliun

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel militer AS berjaga di depan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142 selama Pameran Pertahanan Dunia pertama Arab Saudi, di utara ibu kota Riyadh, pada 6 Maret 2022. Departemen Pertahanan AS salah menggunakan penilaian untuk peralatan baru, bukan untuk peralatan bekas yang diambil dari stok AS.

TRIBUNNEWS.COM - Departemen Pertahanan Amerika Serikat Pentagon menaksir terlalu tinggi untuk nilai amunisi, rudal, dan peralatan lain yang telah dikirim ke Ukraina.

Ada selisih sekitar $3 miliar atau Rp 44 triliun untuk perkiraan nilai senjata yang diperhitungkan dengan nilai senjata yang sebenarnya.

Kesalahan perhitungan itu justru memungkinkan Ukraina untuk mendapatkan lebih banyak bantuan senjata.

“Kami menemukan ketidakkonsistenan dalam cara kami menilai peralatan yang telah kami berikan,” kata salah satu pejabat Pentagon, dilansir Reuters.

Pejabat itu menambahkan bahwa Kongres akan segera diberi tahu secara resmi tentang kesalahan akuntansi tersebut.

Salah satu pejabat Pentagon menambahkan bahwa masih memungkinkan nilai yang salah diperhitungkan itu melampaui perkiraaan 3 miliar dollar saat ini.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-450: KTT G7 akan Jatuhkan Sanksi Baru ke Rusia

Dalam akuntansinya, Pentagon menggunakan penaksiran nilai untuk peralatan baru, bukan untuk peralatan bekas yang diambil dari stok AS.

Perubahan penilaian senjata tersebut dapat membuat administrasi Joe Biden untuk tidak terburu-buru meminta Kongres mengesahkan lebih banyak dana untuk Ukraina karena plafon utang meningkat.

"Perubahan Departemen Pertahanan dalam mengevaluasi biaya senjata yang dikirim ke Ukraina adalah kesalahan besar," kata Senator AS Roger Wicker, pejabat Republik di Komite Angkatan Bersenjata Senat.

"Efeknya dapat meremehkan kebutuhan masa depan sekutu Eropa kita."

"Prioritas kita adalah kemenangan Ukraina atas Putin."

"Mengubah perhitungan bantuan militer secara sepihak adalah upaya penipuan dan merusak tujuan ini."

"Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Marinir menggunakan biaya penggantian item saat ini," kata salah satu pejabat pertahanan senior.

Prajurit Ukraina menembak dengan howitzer D-30 ke posisi Rusia di dekat Bakhmut, Ukraina timur, pada 21 Maret 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Sergey SHESTAK / AFP)

Baca juga: Menggunakan Bahasa Rusia Menyebabkan Rasa Sakit Bagi Sejumlah Warga Ukraina

Memo 31 Maret, dilihat oleh Reuters, mengklarifikasi akuntan top di setiap cabang layanan metode mana yang harus digunakan, mengutip peraturan yang ada.

Butuh waktu lama untuk menghitung peralatan bernilai miliaran dolar yang dikirim ke Ukraina, kata pejabat pertahanan senior.

Dalam kasus amunisi 155 milimeter untuk meriam Howitzer, yang lebih dari 1,5 juta telah dikirim ke Ukraina, masing-masing berharga sekitar $800 saat ini.

Tetapi biaya sebenarnya dari setiap peluru, yang telah dikirim ke militer AS setiap tahun selama beberapa dekade, dapat dirata-ratakan dengan harga yang jauh lebih rendah, kata salah satu pejabat pertahanan senior.

Sejak Agustus 2021, Amerika Serikat telah mengirimkan senjata senilai sekitar $21,1 miliar ke Ukraina dari persediaannya.

Sebelumnya, AS telah mengirim berbagai macam peralatan ke Ukraina dalam 37 paket Presidential Drawdown Authority termasuk peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), senjata anti-tank Javelin, dan sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini