News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyebab Polisi di Assam India yang Obesitas Diminta Turunkan Berat Badan atau Mundur

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Polisi India di luar Masjid Jama di Prayagraj pada 21 April 2023. Berikut ini penyebab polisi di Assam India diminta untuk menurunkan berat badan atau mundur.

TRIBUNNEWS.COM - Departemen kepolisian di negara bagian Assam, India, meminta pejabatnya untuk menurunkan berat badan dalam beberapa bulan ke depan atau meninggalkan kepolisian.

Seorang pejabat tinggi kepolisian mengatakan, mereka akan secara profesional mencatat indeks massa tubuh (BMI) semua petugas mulai pertengahan Agustus 2023.

Petugas yang termasuk dalam kategori obesitas, akan diberi kesempatan untuk mengurangi berat badan hingga November 2023 atau pensiun secara sukarela.

Direktur Jenderal Polisi Assam, GP Singh, mengatakan orang yang menderita kondisi medis akan dibebaskan.

Sejalan dengan arahan Hon @CMOfficeAssam, @assampolice Hq telah memutuskan untuk melakukan rekaman profesional Body Mass Index (BMI) dari semua personel Polisi Assam termasuk petugas IPS/APS dan semua DEF/Bn/Organisasi."

"Kami berencana memberikan waktu tiga bulan kepada semua personel Polisi Assam termasuk petugas IPS & APS hingga 15 Agustus dan kemudian memulai penilaian BMI dalam lima belas hari ke depan."

"Semua yang berada dalam kategori obesitas (BMI 30+) akan ditawarkan waktu tiga bulan lagi untuk mengurangi berat badan (sampai akhir November) dan setelah itu opsi VRS kecuali mereka yang memiliki alasan medis asli seperti hipotiroidisme," tulis GP Singh dalam sebuah tweet, dilansir WION.

Baca juga: Negara Bagian Assam di India Minta Polisi Turunkan Berat Badan atau Pensiun Dini

Lantas, apa penyebab polisi di Assam India diminta menurunkan berat badan?

Beberapa minggu yang lalu, menteri utama Assam mengatakan, sekitar 300 personel polisi di negara bagian itu akan diminta pensiun dini karena 'kebiasaan minum' dan 'tidak sehat secara fisik'.

Penelitian menemukan bahwa petugas polisi India sering bekerja dalam waktu yang lama dan tidak teratur tanpa istirahat atau istirahat yang layak.

Pada 2018 silam, petugas polisi cadangan di negara bagian Karnataka juga diminta menurunkan berat badan atau menghadapi skorsing.

Seorang pejabat tinggi mengatakan kepada BBC, pada saat keputusan itu diambil karena beberapa petugas telah meninggal karena penyakit terkait gaya hidup.

Penyakit yang dimaksud yakni seperti masalah jantung dan diabetes dalam 18 bulan terakhir.

Baca juga: India Membangun Jembatan Kereta Api Tertinggi di Dunia di Kashmir

Ilustrasi - Polisi India berjaga-jaga saat umat Muslim meninggalkan Masjid Jama di Prayagraj pada 21 April 2023 setelah sholat Jumat. (SANJAY KANOJIA / AFP)

BMI dihitung dengan membagi berat badan seseorang dengan kuadrat tinggi badannya.

Hal itu digunakan oleh banyak dokter, penyedia layanan kesehatan, dan perusahaan asuransi di seluruh dunia untuk memutuskan apakah seseorang sehat, kelebihan berat badan, atau obesitas.

Tapi itu juga sangat kontroversial, dan beberapa ahli berpendapat bahwa menggunakan BMI sebagai ukuran kesehatan adalah cacat karena tidak akurat, tidak ilmiah, serta dirancang untuk pria kulit putih Eropa.

Baca juga: Elon Musk Bangun Pabrik Tesla di India Demi Kuasai Bisnis Mobil Listrik Wilayah Asia

Dikutip dari RT, BMI seseorang menghubungkan tinggi badan mereka dengan berat badan mereka.

Ini sering digunakan sebagai metrik oleh penyedia layanan kesehatan untuk menentukan apakah berat badan seseorang bermasalah dengan kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Menurut kritikus, BMI terlalu tumpul sebagai instrumen untuk menentukan secara memadai apakah seseorang kelebihan berat badan, karena tidak membedakan antara lemak tubuh seseorang dan otot tanpa lemak.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait India

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini