TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina telah memasuki hari ke-460, Senin (29/5/2023).
Presiden Zelensky memuji pasukan pertahanannya setelah serangan mematikan di Kyiv.
Ia juga mengajukan undang-undang untuk menjatuhkan sanksi kepada Iran.
Berikut perkembangan selengkapnya seperti dilansir The Guardian.
- Presiden Ukraina memuji pasukan pertahanan udara negaranya setelah Kyiv mendapat serangan pesawat tak berawak terbesar sejak awal invasi Rusia.
Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa sebagian besar nyawa dapat diselamatkan.
Baca juga: Kepala Wagner Prediksi Ukraina dengan Mudah Menangkan Kembali Wilayah yang Direbut Rusia
Ia juga berterima kasih kepada setiap orang dari orang-orang yang telah mengambil bagian dalam operasi pertahanan di ibu kota.
Dua orang tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam serangan itu, yang terjadi saat Kyiv bersiap untuk merayakan ulang tahun berdirinya kota tersebut.
Militer Ukraina mengatakan 58 dari 59 serangan pesawat tak berawak Rusia di seluruh Ukraina dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Sebagian besar ditembak jatuh di atas Kyiv.
- Zelensky telah mengajukan RUU yang akan memberikan sanksi kepada sekutu Rusia, Iran selama 50 tahun.
Iran berperan dalam memasok senjata ke Moskow, termasuk ratusan drone.
Jika disahkan oleh parlemen Ukraina, RUU itu akan menghalangi Iran untuk transit melalui Ukraina.
Iran juga akan dilarang melewati wilayah udaranya.
Akan ada pula sanksi perdagangan, keuangan, dan teknologi terhadap Iran dan warganya.
- Korban tewas akibat serangan rudal Rusia di fasilitas medis di Dnipro pada hari Jumat telah meningkat dari dua menjadi empat orang, menurut gubernur wilayah tersebut.
Baca juga: Ukraina Klaim Rusia Kehilangan 22 Sistem Artileri dan 31 Drone dalam Sehari
- Serangan Rusia di dekat kota timur Bakhmut, tempat pertempuran sengit dalam beberapa bulan terakhir, sedikit berkurang selama akhir pekan, menurut juru bicara militer Ukraina.
- Negara-negara Barat membuat Belarusia tidak punya pilihan selain mengerahkan senjata nuklir taktis Rusia dan lebih baik berhati-hati untuk tidak "melewati garis merah" pada isu-isu strategis utama, kata seorang pejabat senior Belarusia.
Alexander Volfovich, sekretaris negara dewan keamanan Belarusia, mengatakan adalah logis bahwa senjata ditarik setelah runtuhnya Soviet tahun 1991 karena Amerika Serikat telah memberikan jaminan keamanan dan tidak menjatuhkan sanksi.
“Hari ini, semuanya telah dirobohkan. Semua janji yang dibuat hilang selamanya,” kata kantor berita Belta mengutip Volfovich saat diwawancarai di televisi pemerintah.
- Juru bicara UE untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, Nabila Massrali, mengatakan Rusia "akan dimintai pertanggungjawaban" atas serangan terhadap wilayah sipil.
“Kepemimpinan dan pelaku [Rusia] akan dimintai pertanggungjawaban. Kami tetap berkomitmen untuk membantu Ukraina mempertahankan diri,” tulisnya di Twitter.
- Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrei Kelin, mengatakan kepada BBC bahwa pasokan senjata Barat ke Ukraina berisiko meningkatkan konflik.
"Rusia memiliki sumber daya yang sangat besar dan kami belum mulai bertindak dengan sangat serius", katanya.
- Rusia mengatakan sistem pertahanan udaranya menghancurkan beberapa drone saat mendekati kilang minyak Ilsky di wilayah Krasnodar dekat Laut Hitam pada hari Minggu.
“Beberapa kendaraan udara tak berawak (UAV) mencoba mendekati wilayah kilang minyak Ilsky di Krasnodar Krai,” kata pejabat darurat kawasan itu di saluran pesan Telegram.
Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Kyiv saat Ibu Kota Ukraina Itu Peringati Hari Ulang Tahunnya
“Semuanya dinetralkan, infrastruktur pabrik tidak rusak.”
- Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menunjuk sebuah panel untuk menyelidiki tuduhan AS bahwa kapal Rusia mengumpulkan senjata dari pangkalan angkatan laut di dekat Cape Town tahun lalu, kata kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
Tuduhan tersebut telah menyebabkan pertikaian diplomatik antara AS, Afrika Selatan dan Rusia.
Posisi nonblok Afrika Selatan juga dipertanyakan dalam konflik Ukraina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)