TRIBUNNEWS.COM - Pendaki Malaysia, Ravichandran Tharumalingam, mendapat kecaman dari netizen karena tidak berterima kasih pada Gelje Sherpa yang menyelamatkannya di Gunung Everest.
Ravichandran hampir membeku di bawah puncak Gunung Everest saat melakukan pendakian pada 18 Mei 2023.
Seorang Sherpa bernama Gelje yang saat itu memandu klien dari China untuk mendaki gunung Everest.
Gelje Sherpa yang melihat Ravichandran hampir membeku, kemudian membatalkan pendakian dengan kliennya tersebut dan memilih menyelamatkan pria Malaysia itu.
Setelah kembali ke Malaysia, Ravichandran berterima kasih kepada asuransi penyelamat dan organisasi mitranya, tapi tidak menyebut nama Gelje di Instagram.
“Saya hidup hari ini, karena saya memiliki mitra terbaik dan berdedikasi – The 14th peaks Expedition Co dan Global Rescue Ins,” tulisnya di Instagram, Minggu (4/6/2023).
Baca juga: Evakuasi Langka, Pendaki Nepal Gendong Pria Malaysia Turun dari Bawah Puncak Gunung Everest
Unggahan lain di akun Instagram, di mana dia mengiklankan kaus, berterima kasih kepada sponsor, dan mempromosikan pendakian Gunung Rinjani, juga tidak menyebut Gelje.
Orang-orang kemudian membanjiri postingan Ravichandran dengan komentar negatif, dikutip dari South China Morning Post.
Mereka mengecam Ravichandran karena gagal mengenali Sherpa yang membawanya sendirian ke Kamp 4 Gunung Everest.
“Semoga Anda akan menyumbangkan semua keuntungan kepada Sherpa yang menyelamatkan Anda,” tulis seorang netizen.
"Kamu hidup berkat seorang Sherpa," tulis yang lain.
Sebagian besar kritik yang dilontarkan terhadap Ravichandran karena pendaki Malaysia itu berfokus pada para Sherpa yang bekerja untuk Ekspedisi Puncak ke-14, sebuah perusahaan olahraga panjat tebing yang bermitra dengannya.
Padahal, tim Ekspedisi Puncak ke-14 baru membantu evakuasi Ravichandran setelah Gelje Sherpa membawanya sendirian ke Kamp 4.
Baca juga: Daftar 10 Gunung Tertinggi di Dunia, dari Everest hingga Annapurna I di Nepal
Setelah menerima komentar negatif, Ravichandran akhirnya mengedit caption Instagram-nya dan menyebut Gelje Sherpa dalam daftar Sherpa yang bersedia menyelamatkannya.
Namun, ia memuji Gelje Sherpa di bawah organisasi mitranya.
Setelah itu, Gelje berterima kasih kepada Ravichandran karena menyebutnya di postingan Instagram itu.
"Terima kasih, semoga Anda pulih dengan baik," tulis Gelje Sherpa.
Penyelamatan Pendaki Malaysia di Gunung Everest
Baca juga: Nepal Keluarkan 454 Izin Pendakian Gunung Everest, 900 Pendaki Menuju Puncak dengan Pemandu
Ravichandran Tharumalingam ditemukan dalam kondisi yang kaku, dengan tangan yang masih berpegangan pada tali, tanpa oksigen botolan dan tanpa pemandu.
Tempat ditemukannya Ravichandran sering disebut 'zona kematian' di mana banyak pendaki yang meninggal dunia di tempat itu.
Gelje Sherpa lalu membungkus badan Ravichandran dengan tikar tidurnya, kemudian menggendongnya di punggung.
Ia melalui medan dengan ketinggian ekstrem selama enam jam, dikutip dari The News Daily.
Sherpa itu telah menuruni gunung sejauh 570 meter sambil menggendong Ravichandran.
Gelje membawa pendaki itu menuju Kamp 4 Gunung Everest, di mana ia bertemu Sherpa lainnya.
Proses evakuasi Ravichandran Tharumalingam menghabiskan waktu kurang lebih tujuh jam.
Gelje Sherpa dan pendaki lainnya bergantian menggendong Ravichandran Tharumalingam untuk menuruni medan Gunung Everest yang terkenal ekstrem.
Ravichandran kemudian mendapat perawatan medis, sebelum diterbangkan untuk kembali ke Malaysia.
Setelah pulih, Ravichandran tampil di TV nasional di Malaysia pada awal Juni 2023.
Ia diwawancarai soal pengalamannya dalam evakuasi yang berani itu.
Sebelumnya, ia pernah mencapai puncak Gunung Everest setidaknya tiga kali dan kehilangan ujung delapan jarinya karena radang dingin pada 2022.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Malaysia dan Gunung Everest