TRIBUNNEWS.COM - Pria Inggris bernama Braden Stromberg menjalani hidup dengan setengah tengkorak setelah diserang oleh orang tak dikenal pada 2 Mei 2022.
Pengadilan menjatuhi hukuman 22 dan setengah bulan penjara kepada pelaku pada Februari 2023 lalu.
Namun, Braden Stromberg baru-baru ini mendengar kabar pelaku, yang bernama Kyle Stephenson, akan dibebaskan setelah hanya menjalani empat bulan penjara.
"Saya merasa ini merampas keadilan saya," kata Braden Stromberg dalam wawancara dengan South West News Service, Kamis (8/6/2023).
"Empat bulan bahkan tidak cukup waktu untuk tanaman rumah tumbuh. Itu konyol. Saya bahkan belum menjalani operasi (pencangkokan tengkorak) dan dia sudah keluar dan bisa menjalani hidupnya," lanjutnya.
"Semua keluarga saya setuju dengan saya, sangat mengejutkan dia bahkan tidak akan menjalani setengah dari hukumannya," lanjut Stromberg.
Baca juga: Pendarahan Otak: Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatannya
Ia merasa hukuman itu tidak setimpal dengan apa yang ia derita.
"Dia hampir mengakhiri hidup saya dan sekarang dia bebas dan dia sama sekali tidak menyesal," katanya, dikutip dari Mirror UK.
Kronologi Penyerangan
Penyerangan itu bermula ketika Braden Stromberg berjalan ke toko bersama pacarnya pada 2 Mei 2022 sore.
Ketika tiba di wilayah Bolsover, Derby, ia dihadang oleh preman yang tak lain adalah Kyle Stephenson.
Kyle memukul wajah Braden Stromberg hingga membuatnya pingsan.
Ia kemudian membenturkan kepalanya ke jalan berkali-kali.
Pacarnya yang histeris kemudian membawa Braden Stromberg ke rumah sakit setelah penyerang melarikan diri.
Baca juga: Gejala Pendarahan Otak atau Brain Hemorrhage: Sakit Kepala Mendadak hingga Kejang