News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-472: Drone Rusia Serang Odesa, 3 Tewas dan 27 Terluka

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berjemur di antara puing-puing dan sampah yang terbawa air banjir ke pantai Odesa menyusul kerusakan yang terjadi di bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka, pada 9 Juni 2023. Oleksandr GIMANOV / AFP - Berikut ini update perang Rusia-Ukraina hari ke-472.

TRIBUNNEWS.COM - Tiga orang tewas dan 27 lainnya terluka dalam serangan drone Rusia di wilayah Odesa, Ukraina, pada Sabtu (10/6/2023) dini hari.

Puing-puing dari serangan menghantam bangunan perumahan bertingkat tinggi, menyebabkan kebakaran yang telah padam.

Gelombang ledakan juga merusak bangunan tempat tinggal di sekitarnya.

Layanan darurat mengatakan 27 orang, termasuk tiga anak, terluka.

Kobaran api dari bekas drone dengan cepat dipadamkan dan 12 orang diselamatkan dari gedung.

Pasukan Rusia menggunakan drone buatan Iran untuk menyerang wilayah itu, yang semuanya ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina, menurut laporan.

Selengkapnya, berikut ini update perang Rusia-Ukraina Hari ke-472, dikutip dari The Guardian, Reuters, dan NDTV.

Baca juga: Vladimir Putin: Serangan Balasan Ukraina Dimulai, Gagal Tembus Pertahanan Rusia

Wagner Disebut Melakukan Tindakan Anarkis di Garis Depan

Kelompok Wagner dituduh memicu tindakan anarki di garis depan Rusia

Sebelumnya, seorang komandan militer Kremlin mengklaim tentara bayaran Yevgeny Prigozhin telah menculik dan menyiksa tentaranya selama pertempuran untuk Bakhmut.

Dalam video yang diposting online, Letnan Kolonel Roman Venevitin, juga menuduh tentara Wagner mencuri senjata.

Ia menuduh Wagner memaksa tentara yang dimobilisasi untuk menandatangani kontrak dengan Wagner dan mencoba memeras senjata dari kementerian pertahanan Rusia dengan imbalan pembebasan tentara yang diculik.

Rusia dan Ukraina Saling Klaim soal Serangan Balasan

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan peserta pertemuan Dewan Antarpemerintah Eurasia dan Dewan Kepala Pemerintahan CIS, di Sochi pada 9 Juni 2023. Ramil Sitdikov / SPUTNIK / AFP (Ramil Sitdikov / SPUTNIK / AFP)

Baca juga: AS Kritik Rusia yang Tembaki Tim SAR saat Evakuasi Korban Banjir di Kherson

Pihak Rusia dan Ukraina memiliki pendapatnya masing-masing soal serangan balasan Ukraina.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengklaim Ukraina telah memulai serangan balasan pada Jumat (9/6/2023), namun gagal membuat kemajuan.

Putin juga menyebut Ukraina menagalami kerugian yang signifikan dalam serangan balasan yang ia sebut gagal itu.

Sementara Ukraina belum menanggapi klaim Putin.

Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pasukannya siap memulai serangan balasan namun merahasiakan tanggalnya.

Drone Hantam Gedung Apartemen di Voronezh

Pemandangan gedung apartemen bertingkat yang rusak setelah serangan drone yang dilaporkan di Voronezh, Rusia, pada 9 Juni 2023. STRINGER / AFP (STRINGER / AFP)

Tiga orang terluka akibat serangan drone di gedung apartemen di Voronezh, Rusia (perbatasan Rusia-Ukraina) pada Jumat (9/6/2023).

Beberapa media melaporkan, drone itu membawa bahan peledak dan dicegat oleh pertahanan udara Rusia sebelum jatuh.

Kremlin menuduh Ukraina melakukan serangan yang disengaja terhadap infrastruktur sipil itu.

“Rezim Kiev terus menyerang infrastruktur sipil [dan] bangunan tempat tinggal. Mereka terus bertindak, dan kami terus melawan aktivitas ini,” kata juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, dikutip dari RT.

PBB Evakuasi Korban Banjir di Kherson

Prajurit Ukraina membantu penduduk memuat sapi ke ponton selama evakuasi dari desa Afanasiivka yang dilanda banjir, wilayah Mykolaiv pada 9 Juni 2023, setelah ketinggian air di sungai Ingulets meningkat menyusul kerusakan yang terjadi di bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. Ukraina dan Rusia saling menuduh menembaki banjir yang melanda wilayah Kherson bahkan ketika penyelamat berlomba untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar setelah penghancuran bendungan yang dikuasai Rusia membanjiri kota-kota dan desa-desa di sepanjang tepi sungai Dnipro, termasuk lingkungan ibu kota regional Kherson. , memaksa ribuan orang mengungsi dari rumah mereka. Genya SAVILOV / AFP (Genya SAVILOV / AFP)

PBB mengirim bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi korban banjir dari wilayah Kherson.

Mereka telah menjangkau 30.000 orang di daerah banjir yang masih berada di bawah kendali Ukraina.

Pejabat tinggi bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan dia bertemu dengan duta besar Rusia untuk PBB untuk akses ke wilayah yang dikuasai Rusia untuk membantu korban banjir.

AS Tuduh Rusia Terima Ratusan Drone Iran

WASHINGTON, DC - JUNI 06: Koordinator Komunikasi Strategis di Dewan Keamanan Nasional John Kirby berbicara selama konferensi pers harian di Gedung Putih pada 06 Juni 2023 di Washington, DC. Kirby berbicara tentang perang Ukraina dan penghancuran Bendungan Kakhovka di Ukraina. Kevin Dietsch/Getty Images/AFP (Kevin Dietsch/Getty Images/AFP)

Baca juga: AS Tuding Rusia Telah Menerima Ratusan Drone Militer Buatan Iran untuk Serang Ukraina

Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia menerima ratusan drone dari Iran.

Drone serangan satu arah itu diklaim akan digunakan untuk menyerang Ukraina.

Gedung Putih mengatakan drone itu dibangun di Iran, dikirim melintasi Laut Kaspia dan kemudian digunakan oleh pasukan Rusia melawan Ukraina.

Rusia Kirim Senjata Nuklir ke Belarusia pada Juli 2023

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan mitranya dari Belarus Alexander Lukashenko di Sochi, Rusia, pada 9 Juni 2023. Gavriil GRIGOROV / SPUTNIK / AFP (Gavriil GRIGOROV / SPUTNIK / AFP)

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan negaranya akan mulai mengirim senjata nuklir ke Belarusia pada 7-8 Juli 2023 setelah fasilitasnya siap.

Hal itu ia sampaikan kepada Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko dalam konferensi pers di Sochi, pada Jumat (9/6/2023).

"Jadi semuanya sesuai rencana, semuanya stabil," kata Putin.

Kedua Presiden itu sebelumnya telah menyetujui rencana untuk mengerahkan rudal nuklir jarak pendek berbasis darat Rusia di wilayah sekutu dekat Moskow, Belarusia.

Namun, penggunaan senjata nuklir itu akan tetap berada di bawah komando Rusia.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini