Wanita yang tidak disebutkan namanya itu dirawat di rumah perawatan sejak 28 Desember karena "degenerasi pikun otak," menurut laporan tersebut.
Pada tanggal 3 Januari pukul 06.00, seorang perawat memeriksa pasien dan tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.
"Mulutnya terbuka, matanya kosong, dan tidak ada suara nafas," bunyi laporan itu.
Disebutkan pula bahwa perawat tidak dapat menemukan denyut nadi wanita itu menggunakan stetoskopnya.
Sang perawat juga meletakkan tangannya di perut wanita itu dan merasa tidak ada gerakan.
Perawat mengira pasien telah meninggal dunia.
Ia lantas memberi tahu anggota keluarga dan pihak rumah perawatan.
Rumah perawatan kemudian memanggil layanan rumah duka.
Hampir satu jam 40 menit kemudian, seorang direktur pemakaman memasukkan tubuh wanita itu di dalam kantong mayat dan meritsletingnya.
Jasadnya kemudian diletakkan di atas brankar.
Direktur pergi membawa wanita itu sekitar 10 menit kemudian.
Sesaat sebelum pukul 08.30, anggota staf di rumah duka menemukan bahwa wanita itu masih hidup.
“Staf rumah duka membuka ritsleting kantong mayat dan mengamati dada pasien bergerak dan terengah-engah."
"Rumah duka kemudian menelepon 911 dan rumah perawatan," kata laporan itu.