Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kasus penembakan yang dilakukan seorang kadet tentara angkatan darat (GSDF) Jepang berusia 18 tahun hingga menewaskan Yasuchika Kikumatsu (52) pada 14 Juni 2023 lalu diduga bermotif kebencian.
Diketahui dalam kasus penembakan ini mengakibatkan dua anggota GSDF tewas.
Korban adalah sersan kelas satu Yasuchika Kikumatsu (52) yang juga sebagai instruktur GSDF Jepang dan anggota GSDF lainnya Kosuke Yashiro (25).
Sementara seorang sersan kelas 3 berusia 25 tahun terluka parah.
Baca juga: Pelaku Penembakan Massal di Jepang yang Tewaskan 4 Orang Ditangkap, Anak Politisi
"Seorang prajurit Yasuchika Kikumatsu berusia 52 tahun yang tewas dalam insiden penembakan di Ground Self-Defense Force (GSDF) di Hino Basic Firing Range (Kota Gifu) ternyata ditembak dua kali di dada oleh kadet berusia 18 tahun Kandidat Petugas Bela Diri tanggal 14 Juni lalu," papar sumber Tribunnews.com, Jumat (16/6/2023).
Dari hasil penyelidika diketahui bahwa kadet itu melepaskan total empat tembakan, dan dua lainnya ditembakkan satu per satu dan dua peluru lagi ke senior pelatih usia 52 tahun tersebut.
Polisi Prefektur Gifu dan pihak terkait mencurigai bahwa korban Yasuchika Kikumatsu kemungkinan telah menjadi sasaran tembak kadet muda 18 tahun karena kebencian.
Kini Polisi Prefektur Gifu sedang menyelidiki kasus ini.
Pada pagi hari yang sama, polisi prefektur beralih ke pelaku pembunuhan dan menyerahkannya ke jaksa.
Mulai saat ini, Satuan Polisi Area GSDF Chubu yang setara dengan polisi Pasukan Bela Diri akan mengambil alih interogasi.
Menurut polisi prefektur, anggota GSDF berusia 18 tahun tersebut mengaku melakukan penembakan, namun dia menyangkal berniat membunuh.
Baca juga: Pemda Tokyo Jepang Ingatkan PR Anak Sekolah Liburan Mendatang Jangan Nyontek Lewat ChatGPT
Menurut sumber investigasi, Yasuchika Kikumatsu ditembak dua kali di dada dan mengeluarkan banyak darah.
Sementara Kosuke Yashiro ditembak di bagian samping.