TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejarah peringatan hari Santo Benno pada 16 Juni 2023.
Santo Benno atau Saint Benno adalah uskup Meissen, Jerman, dan menjadi misionaris suku Wenden.
Santo Benno lahir pada tahun 1010 di Hildesheim, Jerman di sebuah keluarga bangsawan Saxon.
Ia dididik di bawah kerabatnya, Uskup St. Bernward, dan menjadi Kanon di gereja perguruan tinggi Goslar, Hanover.
Santo Benno melayani sebagai pendeta untuk Kaisar Henry IV dan kemudian diangkat menjadi Uskup Meissen pada tahun 166.
Dia adalah seorang pendeta yang rajin dari kawanannya.
Santo Benno mengawasi para pendeta, melakukan kunjungan yang akan dilakukan, memberi dengan murah hati kepada orang miskin, hidup sebagai pertapa teladan hidup, dan memulihkan nyanyian umum dari Kantor Ilahi, dikutip dari Britannica.
Baca juga: Asal Usul Hari Valentine: Festival Pagan 14 Februari dan Berbagai Versi Cerita Santo Valentine
Selain itu, Santo Benno mendukung para bangsawan Saxon dalam pemberontakan mereka melawan Henry dan dipenjara selama setahun.
Dia juga mendukung Paus Gregorius dan digulingkan dari Keuskupannya pada tahun 185 oleh pejabat gereja Jerman yang mendukung kaisar.
Namun, dia dipulihkan pada 1085 oleh anti-Paus Guibert, yang dia dukung.
Pada tahun 1097, Santo Benno kembali memilih Paus Urban II yang sebenarnya, dan menghabiskan tahun-tahunnya sebagai misionaris.
Santo Benno Meninggal Dunia
Baca juga: Sejarah Natal: Dipercaya Diadopsi dari Tradisi Pagan hingga Pernah Dilarang di Abad 17
Santo Benno meninggal karena sebab alamiah pada tanggal 16 Juni 1106.
Tanggal kematiannya kemudian diperingati setiap tahun untuk menghormatinya.
Setelah kematiannya, Santo Benno menikmati pemujaan di Sachsen asalnya sepanjang Abad Pertengahan hingga Adrian VI mengeluarkan banteng kanonisasi pada tahun 1523.
Hal ini menyebabkan Martin Luther mengeluarkan polemik yang sangat kritis yaitu Against the New Idol and the Old Devil about To Be Set Up at Meissen.
Pada tahun 1575, ketika Meissen telah sepenuhnya menjadi Protestan, relikui Santo Benno dipindahkan ke Munich dan dia menjadi Pelindung utama Munich.
Peninggalannya kemudian diterjemahkan ke Munich pada tahun 1580, dikutip dari AnaSTpaul.
Santo Benno berbuat banyak untuk keuskupannya, baik dengan reformasi gerejawi pada model Hildebrandine maupun dengan perkembangan material.
Santo Benno tetap menjadi salah satu orang suci yang paling dihormati di seluruh Jerman.
Selama hidupnya, Santo Benno mengunjungi dan berkhotbah di semua paroki di keuskupannya, merayakan Misa, menegakkan disiplin dan melakukan reformasi di antara para klerus dan membangun banyak katedral besar untuk kemuliaan Tuhan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)