TRIBUNNEWS.COM - Operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran terus dilakukan untuk menemukan kapal selam wisata Titanic OceanGate, Titan.
Kapal selam wisata Titanic OceanGate dilaporkan hilang sejak Minggu (18/6/2023) pagi waktu setempat.
Kapal selam tersebut telah membawa lima orang penumpang, di antaranya CEO dan pendiri Ekspedisi OceanGate Stockton Rush, penjelajah miliarder Inggris Hamish Harding, penyelam Prancis terkenal Paul-Henri Nargeolet, dan pengusaha Pakistan Shahzada Dawood beserta putranya Suleman Dawood.
Dikutip dari Independent, kapal selam ini hilang setelah satu jam 45 menit menyelam.
Pada Senin sore, Laksamana Muda John Mauger dari Penjaga Pantai AS mengatakan kepada wartawan bahwa diyakini masih tersisa antara 70 dan 96 jam penuh pada saat itu.
Kini, kapal selam itu tinggal menyisakan oksigen selama 40 jam lamanya.
Baca juga: Kapal Selam Berisi Lima Orang Hilang Saat Wisata ke Bangkai Titanic, Pencarian Dilakukan
OceanGate menawarkan misi delapan hari untuk melihat puing-puing Titanic dengan biaya $250.000 per orang atau sekitar Rp3,7 miliar.
Dikutip dari laman OceanGate, perjalanan dimulai di St John's di Provinsi Newfoundland, Kanada sebelum menuju ke lokasi reruntuhan Titanic ratusan kilometer ke arah timur
Salah seorang pejabat penjaga pantai Amerika Serikat (AS), Kapten Jamie Frederick mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa pihaknya beserta angkatan laut AS, penjaga pantai Kanada, dan OceanGate bekerja di bawah komando terpadu untuk melakukan pencarian.
"Ini adalah upaya pencarian yang rumit, yang membutuhkan banyak agensi dengan keahlian materi pelajaran dan peralatan khusus," kata Federick, dikutip dari Al Jazeera.
"Tim terpadu bekerja sepanjang waktu untuk membawa semua aset dan keahlian yang tersedia secepat mungkin dalam upaya untuk memecahkan masalah yang sangat kompleks ini," lanjutnya.
Baca juga: Upaya AS-Kanada Temukan Kapal Selam OceanGate yang Hilang saat Ekspedisi ke Bangkai Kapal Titanic
Frederick berjanji untuk melanjutkan dorongan "tak tergoyahkan" untuk menemukan kapal selam tersebut.
Dia menambahkan bahwa ada "upaya pers penuh" untuk mendapatkan peralatan yang dibutuhkan untuk pencarian.
Pada hari Selasa, Frederick mengatakan kru pencarian telah menempuh 20.000 km persegi sejak Minggu – “area yang lebih besar dari negara bagian Connecticut”.
"Ini adalah operasi yang unik; ini adalah operasi yang menantang."
"Namun saat ini, kami fokus untuk memberikan semua yang kami bisa dan mencari sekeras mungkin dan mengeluarkan aset secepat mungkin," ungkapnya.
Baca juga: 4 Turis dan 1 Operator Kapal Selam OceanGate Hilang saat Ekspedisi ke Bangkai Kapal Titanic
Dia mengatakan pesawat telah mencari permukaan air serta bawah laut dengan menggunakan pelampung sonar.
Pejabat penjaga pantai AS lainnya mengatakan kepada wartawan bahwa jarak pandang terbatas pada hari Senin karena kabut, tetapi membaik pada hari Selasa.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan kepada wartawan pada Selasa malam, bahwa Presiden Joe Biden mengikuti operasi pencarian dengan cermat.
"Presiden menginginkan penjaga pantai untuk terus berpartisipasi dalam hal itu, dan angkatan laut bersiaga jika mereka dibutuhkan karena mereka memiliki beberapa kemampuan laut dalam yang tidak dimiliki oleh penjaga pantai," ujar Kirby.
(Tribunnews.com/Whiesa)