TRIBUNNEWS.COM - Jenderal Rusia Sergei Surovikin ditangkap setelah sebelumnya dilaporkan menghilang, lapor Moscow Times pada 28 Juni, mengutip sumbernya di Kementerian Pertahanan Rusia.
Salah satu sumber outlet itu mengeklaim, bahwa Surovikin ditahan sehubungan dengan pemberontakan Grup Wagner milik Yevgeny Prigozhin.
"Rupanya, dia (Surovikin) memilih pihak Prigozhin selama pemberontakan, dan mereka menangkapnya," tulis Moscow Times, menambahkan bahwa keberadaan sang jenderal saat ini tidak diketahui.
Surovikin adalah salah satu komandan tertinggi pasukan Rusia di Ukraina.
Ia digantikan oleh Kepala Staf Valery Gerasimov pada Januari 2023.
Prigozhin memiliki perseteruan lama dengan Gerasimov dan sebagian besar kepemimpinan militer Rusia.
Baca juga: Di Mana Keberadaan Para Jenderal Utama Rusia Saat Kelompok Wagner Memberontak ke Kremlin?
Bos tentara bayaran itu, menyebut Gerasimov tidak kompeten dan menolak upaya pemerintah untuk memasukkan Wagner ke dalam angkatan bersenjata reguler.
Prigozhin bahkan menyebut ada upaya militer untuk "membubarkan" perusahaannya, yang menjadikan hal itu sebagai alasan utama pemberontakannya.
The Moscow Times menulis, bahwa blogger militer Rusia Vladimir Romanov pertama kali menyebarkan desas-desus tentang penangkapan Surovikin pada 25 Juni.
Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari penangkapan tersebut.
Kyiv Independent tidak dapat memverifikasi klaim tersebut.
Sebelumnya pada 28 Juni, The New York Times melaporkan bahwa Surovikin rupanya mengetahui akan terjadi pemberontakan oleh Prigozhin.
CNN kemudian menambahkan bahwa tokoh-tokoh lain di militer Rusia dan kader intelijen mungkin mengetahui pemberontakan yang akan datang itu.
Menurut Institute for the Study of War (ISW), pemberontakan menyoroti kelemahan dalam kepemimpinan Putin dan mengungkap betapa tidak siapnya kementerian pertahanan Rusia untuk sebuah serangan.
Sebelumnya, pendiri Grup Wagner melancarkan pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Rusia pada tanggal 23 Juni.
Tentara bayaran Prigozhin menduduki kota Rostov dan berbaris hingga 200 km dari Moskow.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-491: Lukashenko Puji Upayanya Akhiri Pemberontakan Wagner
Namun mereka tiba-tiba mengakhiri pemberontakan kurang dari 24 jam kemudian atau tepatnya pada tanggal 24 Juni.
Setelah kesepakatan dibuat antara Kremlin dan Prigozhin, yang diduga ditengahi oleh diktator Belarus Aleksandr Lukashenko, pejabat Rusia mengatakan bahwa pendiri Wagner dan tentaranya diizinkan mengungsi ke Belarus.
"Akan Ada Banyak Spekulasi"
Kantor berita Reuters mengutip tiga pejabat Amerika Serikat pada hari Rabu yang mengatakan, bahwa Surovikin diketahui bersimpati pada pemberontakan Wagner tetapi tidak jelas apakah dia secara aktif mendukung kelompok itu.
Surovikin telah mendukung Prigozhin tetapi intelijen Barat tidak mengetahui dengan pasti apakah dia telah membantu pemberontakan dengan cara tertentu.
Saat pemberontakan terjadi, Surovikin secara terbuka mendesak para pejuang Wagner untuk kembali ke pangkalan mereka pada hari Sabtu, lapor Reuters.
Baca juga: Lukashenko Ancam Yevgeny Prigozhin jika Tak Mundur: Rusia Bisa Hancurkan Wagner seperti Serangga
Kremlin mengatakan akan ada banyak spekulasi setelah pemberontakan Wagner.
“Sekarang ada banyak spekulasi dan gosip seputar peristiwa ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Rabu, menurut kantor berita Rusia.
"Saya pikir itu contohnya," katanya, menyinggung soal dugaan keterlibatan Surovikin.
"Tentara Rusia dan rakyat semua berdiri di samping Presiden Vladimir Putin selama pemberontakan”, tambah Peskov.
Sementara itu, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengkonfirmasi pada hari Selasa, bahwa bos Wagner, Prigozhin, telah tiba di negaranya sebagai bagian dari kesepakatan yang dia tengahi.
Pejuang Wagner telah ditawari sebuah basis militer yang ditinggalkan di mana mereka dapat "memasang tenda sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya", kata Lukashenko.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)