Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tingkat pengangguran di Jepang pada bulan Mei adalah 2,6 persen. Angka ini tidak berubah dari bulan sebelumnya (April 2023).
"Namun, jumlah pekerja terus meningkat, dan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang percaya bahwa corona telah pindah ke kategori 5 dan kegiatan ekonomi menjadi lebih aktif," papar sumber Tribunnews.com dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, Jumat (30/6/2023).
Baca juga: Amerika Serikat Dibayangi Gagal Bayar Utang, 8 Juta Orang Terancam Jadi Pengangguran
Menurut Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, jumlah orang yang bekerja bulan lalu adalah 67,45 juta, meningkat 150.000 dari bulan yang sama tahun sebelumnya, menandai kenaikan 10 bulan berturut-turut.
Di sisi lain, jumlah pengangguran bulan lalu sebanyak 1,88 juta, turun 30.000 dari bulan yang sama tahun sebelumnya.
Ini adalah penurunan pertama dalam tiga bulan.
Akibatnya, tingkat pengangguran nasional, tidak termasuk faktor musiman, adalah 2,6%.
Dilihat dari jumlah tenaga kerja menurut industri, jumlah tenaga kerja di industri manufaktur adalah 10,46 juta, meningkat 200.000 dari bulan yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: 8 Juta Orang Terancam Jadi Pengangguran Buntut dari Gagal Bayar Utang AS
"Pada bulan Mei, virus corona baru pindah ke kategori 5, dan aktivitas ekonomi menjadi lebih aktif. Semoga saja tingkat pengangguran menurun," kata Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.