TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria tunawisma di Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS) kedapatan tinggal di terowongan bawah tanah yang berjarak beberapa langkah dari sebuah museum bersejarah.
Dikutip CBS News, CCTV yang dipasang di luar Museum Nasional Amerika Jepang (JANM) merekam pria misterius itu ketika mengangkat salah satu panel terowongan bawah tanah yang terbuat dari besi, melemparkan ranselnya dan masuk ke dalamnya.
Sebagai informasi, Museum Nasional Amerika Jepang terletak di lingkungan Little Tokyo di pusat kota Los Angeles.
Pihak keamanan di museum yang menyaksikan pria misterius itu membuka tutup dan menghilang mengaku terkejut, lapor Daily Mail.
“Petugas keamanan melihat kejadian itu, memanggil direktur keamanan kami,” kata CFO museum Doug Van Kirk kepada KTLA.
Baca juga: Museum Kucing di Malaysia hingga Pagoda di Kamboja Bisa Jadi Ide Liburan Sarat Literasi Budaya
“Kami tidak tahu berapa lama atau berapa kali dia mengakses terowongan bawah tanah itu," kata Van Kirk, menurut ABC 7.
"Sangat mungkin dia pernah ke sana di lain waktu,” imbuhnya.
Rupanya, terowongan bawah tanah tersebut merupakan sebuah ruang yang dimanfaatkan sebagai gudang serba guna atau bisa disebut dengan brankas.
Ruang tersebut digunakan untuk menyimpan peralatan untuk merawat fasilitas publik, termasuk sekalera, katup gas, sistem telekomunikasi.
Biasanya ruangan itu dikunci dan tidak dapat diakses oleh publik, lapor NY Post.
Namun mengingat meningkatnya jumlah tunawisma di kota besar, ada saja cara orang menemukan cara mengakses ruang semacam itu.
"Brankas di luar JANM menyimpan meteran air," menurut Departemen Air dan Tenaga LA yang berbicara dengan KTLA.
Baca juga: Hiu yang Serang Pria Rusia di Laut Merah akan Dipajang di Museum Mesir
Meskipun brankas tersebut tidak memiliki akses langsung ke museum, para pejabat mengklaim bahwa pria tersebut tetap berada di dalam ruangan dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
“Mengingat lokasi brankas itu tepat di bawah museum dan (adanya) potensi insiden yang sangat parah,” Bill Fujioka, Ketua Dewan Pengawas museum mengatakan kepada ABC 7.
"Ada saluran gas di sana. Ada kabel listrik di bawah sana. Api bisa saja dimulai di bawah sana. Kami hanya harus berhati-hati," imbuhnya.
JANM, didirikan pada tahun 1992, mempromosikan pemahaman dan apresiasi terhadap keragaman etnis dan budaya Amerika dengan berbagi pengalaman Jepang-Amerika.
Baca juga: Tunawisma di Palembang Dianiaya hingga Tewas oleh Bapak dan Anak, Polisi Ungkap Motif
Pria misterius berujung diamankan petugas
Setelah menyaksikan pria itu membuka brankas, petugas keamanan memanggil polisi yang datang untuk mencari pelanggar berusia 30 tahun itu.
Pria itu, yang diduga memukul salah satu petugas LAPD.
Dia pun ditangkap dan didakwa melakukan pelanggaran dan pemukulan terhadap seorang petugas polisi, menurut KTLA.
Polisi menemukan narkoba dan pistol plastik ketika mereka melakukan penggeledahan terhadap barang-barang milik pria tersebut.
“Mereka menggeledah ransel dan pemahaman kami adalah mereka menemukan senjata api, atau replika senjata api,” kata Van Kirk kepada KTLA.
“Perhatian utama kami adalah keselamatan pengunjung, staf, dan sukarelawan kami, jadi apa pun yang mungkin memengaruhinya adalah sesuatu yang kami anggap serius,” tambah Van Kirk.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Supermarket AS Sempat Lakukan Survei Sebelum Kejadian, Menyamar Jadi Tunawisma
LAWPD mengatakan mereka berencana untuk menutup dua brankas yang dibuka pria itu, menurut ABC 7.
Sebuah laporan yang diterbitkan bulan lalu menemukan 171.000 orang kehilangan tempat tinggal di California, yang merupakan 30 persen dari seluruh populasi tunawisma di negara itu.
Kota-kota di seluruh negeri menerapkan berbagai taktik untuk memerangi krisis tunawisma lokal.
Contohnya, San Diego membuka kota tenda "tempat tidur yang aman" pertamanya.
Sementara Portland, Oregon mengeluarkan larangan siang hari di kamp-kamp tunawisma.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)