Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang melalui Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi menentang penggunaan istilah air terkontaminasi untuk air olahan PLTN Fukushima yang akan dibuang ke laut lepas dalam waktu dekat ini.
"Air terkontaminasi, klaim tersebut tidak didasarkan pada alasan ilmiah. Pembuangan air ke laut akan diterapkan sesuai dengan standar dan praktik internasional berdasarkan isi laporan IAEA atau Badan Energi Atom Internasional," ungkap Menlu Hayashi dalam pertemuan tiga negara (Jepang China Korea) di Jakarta kemarin (13/7/2023).
Mengenai rencana untuk mengencerkan air olahan yang terkumpul di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi dan melepaskannya ke laut, China menentang penggunaan istilah "air yang terkontaminasi".
Selain menteri luar negeri dari negara-negara ASEAN, Menteri Luar Negeri Hayashi, anggota Politbiro China, Wang Yi yang membawahi urusan luar negeri di China, dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin juga ikut serta dalam pertemuan tersebut.
Pada awalnya, Menteri Luar Negeri Hayashi mengatakan, “Masyarakat internasional berada pada titik balik yang bersejarah. Agar kawasan Indo-Pasifik terus menjadi pusat pertumbuhan, kita harus mempertahankan dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum itu penting," katanya.
Dia juga mengutuk keras peluncuran rudal balistik Korea Utara dan invasi Rusia ke Ukraina.
Menurut Kementerian Luar Negeri, anggota biro politik China Wang Yi menentang rencana untuk mengencerkan air olahan yang terkumpul di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi ke konsentrasi di bawah standar dan melepaskannya ke laut.
Wang Yo menggunakan istilah "air yang terkontaminasi" untuk air Fukushima yang akan dibuat ke laur lepas itu.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.