News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Tragis Ekspatriat yang Bunuh Istri Demi Cinta: David Beri Kecupan Terakhir di Ranjang Kematian

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

David Hunter dan istrinya Janice, ekspatriat Inggris yang menetap di Siprus. David didakwa atas pembunuhan berencana atas istrinya. David mengaku mencekik sang istri atas permintaan Jenice sendiri yang tidak tahan deraan penyakit kanker yang diidap. David Hunter akhirnya dibebaskan dari tuduhan pembunuhan berencana dari pengadilan Siprus, Jumat (21/7/2023).

Kisah Tragis Seorang Ekspatriat yang Membunuh Istri Karena Cinta: David Jadi Miskin di Penjara

TRIBUNNEWS.COM - Cerita tragis sekaligus mengharukan datang dari sosok David Hunter, seorang ekspatriat asal Inggris yang menetap di Siprus.

Pria 75 tahun itu didakwa pengadilan negara tersebut atas tuduhan pembunuhan berencana terhadap istrinya Janice, 74 tahun, yang menderita sakit kronis.

Belakangan, David dibebaskan dari tuduhan pembunuhan berencana, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Sosok Budi Winarno, Masinis KA Brantas yang Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Penumpang Saat Kecelakaan

David kemungkinan akan bebas pekan depan untuk menghadapi dakwaan yang lebih ringan atas kematian istrinya tersebut.

David Hunter yang sudah menjalani 19 bulan kurungan di penjara Siprus, dinyatakan tidak bersalah atas pembunuhan berencana karena mengakhiri penderitaan istri yang juga kekasih dari masa kecilnya itu.

Meski begitu, David akan menjalani dakwaan atas tuduhan pembunuhan dengan tingkat yang lebih rendah oleh seorang hakim di Siprus.

Vonis hakim ini membuat David bisa ke luar dari penjara dengan hukuman percobaan. 

David akan mengetahui nasibnya di Pengadilan Distrik Paphos, Siprus, Jumat depan.

Jatuh Miskin di Penjara

David Hunter (75) menjalani sidang dakwaan pembunuhan berencana atas istrinya Jenice di pengadilan Siprus. (dailymail)

Laporan DailyMail mengungkapkan, Hunter jatuh miskin lantaran kasus yang dia hadapi ini.

Begitu miskinnya sampai-sampai dia tidak punya biaya lagi untuk mengajukan banding jika dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan berencana tersebut.

Biaya selama bolak-balik menjalani persidangan sepanjang 19 bulan, menghabiskan seluruh tabungannya.

Hal itu juga yang membuatnya bahkan tidak mampu menelepon ke teman dan kerabat selama di penjara.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini