TRIBUNNEWS.COM - Presiden Benin, Patrice Talon, melakukan mediasi dengan tentara Niger yang mengkudeta Presiden Niger, Mohamed Bazoum, dan menahannya sejak Rabu (26/7/2023).
Kolonel Amadou Abdramane yang diapit sembilan tentara Pengawal Presiden Niger mengumumkan, telah mencopot Presiden Niger, Mohamed Bazoum, dari jabatannya pada Kamis (27/7/2023) melalui saluran TV.
"Pasukan pertahanan dan keamanan telah memutuskan untuk menghentikan rezim yang Anda kenal karena situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk," kata Kolonel Amadou Abdramane.
Kolonel Amadou Abdramane mengatakan perbatasan Niger ditutup, jam malam nasional diumumkan, dan semua institusi republik ditangguhkan.
Ia juga memperingatkan terhadap intervensi asing.
"Semua mitra eksternal diminta tidak ikut campur. Perbatasan darat dan udara akan ditutup sampai situasi stabil," katanya.
Baca juga: Militer Niger Umumkan Kudeta, Menggulingkan Presiden Bazoum dari Kekuasaan
Jam malam akan diberlakukan di Niger, mulai pukul 22.00 hingga pukul 05.00 waktu setempat hingga pemberitahuan lebih lanjut, seperti diberitakan BBC Internasional.
Para tentara yang melakukan kudeta mengatakan akan menghormati keamanan dan kesejahteraan Presiden Mohamed Bazoum.
Pengumuman itu disampaikan hanya beberapa jam setelah Presiden Niger Mohamed Bazoum ditahan di Istana Kepresidenan.
Menteri Luar Negeri Niger, Hassoumi Massoudou menyebut tindakan tentara itu sebagai percobaan kudeta dan mengatakan tidak semua tentara berada di belakang kudeta.
Presiden Benin akan Lakukan Mediasi dengan Militer Niger
Baca juga: Tentara Niger Umumkan Kudeta, Presiden Mohamed Bazoum Digulingkan dari Kekuasaannya
Negara tetangga Niger, Benin, berinisiatif untuk melakukan mediasi dengan tentara Niger yang mengkudeta Presiden Mohamed Bazoum.
Presiden Benin, Patrice Talon, tiba di Niamey Kamis (27/7/2023) untuk upaya mediasi.
"Segala cara akan digunakan, jika perlu untuk memulihkan tatanan konstitusional di Niger, tetapi yang ideal adalah semuanya dilakukan dengan damai dan harmonis," kata Patrice Talon, dikutip dari France24.
Tentara Niger Tolak Pembebasan Presiden Mohamed Bazoum
Baca juga: Pengawal Tahan Presiden Niger Mohamed Bazoum, Umumkan Kudeta Lewat Video
Seorang sumber yang dekat dengan Kepresidenan, mengatakan tentara Niger menolak untuk membebaskan Presiden Mohamed Bazoum.
"Di akhir pembicaraan, pengawal presiden menolak untuk membebaskan presiden, tentara memberinya ultimatum," kata sumber itu, dikutip dari AFP dan Africa News.
Tentara pengawal presiden yang melakukan kudeta, dibubarkan pada penghujung hari, Rabu (26/7/2023), di Niamey dengan tembakan peringatan dari para demonstran yang mendukung Presiden Bazoum.
Para pengunjuk rasa berusaha mendekati kursi kepresidenan tempat kepala negara ditahan ketika mereka dibubarkan.
Kepresidenan Niger mengatakan, elemen-elemen dari Pengawal Presiden (GP) telah terlibat dalam gerakan anti-republik.
Mereka berusaha untuk mendapatkan dukungan dari angkatan bersenjata nasional dan garda nasional.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Niger