News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Sebut Rusia Mau Bicara Damai Tapi Ada Hal Yang Sulit Diterapkan

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BOLA API RAKSASA - Asap dan bola api raksasa muncul dari sebuah ledakan besar di pusat pelatihan militer Rusia di distrik Kirovske, Krimea. Dilaporkan ini menjadi serangan balasan dari pihak Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris. Rusia sebelumnya melancarkan serangan belasan rudal ke wilayah Kota Odesa, Ukraina.

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Presiden Rusia Vladimir Putin memastikan bahwa Moskow tidak akan menolak diadakannya pembicaraan damai dengan Kyiv.

Hal itu diungkapkan oleh Putin saat bertemu dengan para pemimpin Afrika di St Petersburg pada Sabtu (29/7/2023) sembari mendengar seruan mereka agar Moskow segera mengakhiri perang di Ukraina.

"Ada ketentuan dari inisiatif perdamaian ini yang sedang dilaksanakan," ujar Putin.

Baca juga: Utamakan Pasar Domestik, Rusia Umumkan Larangan Sementara Ekspor Beras

"Namun, ada hal-hal yang sulit atau tidak mungkin diterapkan,” sambungnya.

Bulan lalu, Reuters melaporkan mediasi Afrika dalam konflik tersebut dapat dimulai dengan langkah-langkah membangun kepercayaan yang diikuti dengan penghentian perjanjian permusuhan disertai dengan negosiasi antara Rusia dan Barat.

Saat itu juga, Putin mengatakan salah satu poin inisiatif tersebut adalah gencatan senjata.

"Tetapi tentara Ukraina menyerang, mereka menyerang, mereka menerapkan operasi ofensif strategis skala besar. Kami tidak dapat menghentikan tembakan ketika kami diserang,” katanya.

Mengenai pertanyaan memulai pembicaraan damai, dia berkata, "Kami tidak menolak mereka. Agar proses ini dapat dimulai, perlu ada kesepakatan dari kedua belah pihak".

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menolak gagasan Moskow untuk melakukan gencatan senjata.

Baca juga: Tak Mau Jabat Tangan Atlet Rusia, Pemain Anggar Ukraina Didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia

Zelenskiy beranggapan hal itu akan membuat Rusia menguasai hampir seperlima negaranya dan memberi pasukannya waktu untuk berkumpul kembali setelah perang selama 17 bulan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini