Di Instagram, Lucidi membagikan foto dan video petualangan pendakiannya kepada lebih dari 4000 pengikutnya.
Posting terbaru melihatnya berpose di atas perancah dan bangunan bertingkat tinggi di negara-negara di seluruh dunia, termasuk Dubai, Bulgaria, dan Prancis.
Sebagian besar videonya menunjukkan ia melakukan aksinya tanpa menggunakan tali pengaman apa pun.
Baca juga: Pria Inggris Panjat Gedung Pencakar Langit Setinggi 72 Lantai di Seoul dengan Tangan Kosong
Dalam satu postingan, ia terlihat sedang menyeimbangkan diri di tepi cerobong asap setinggi 980 kaki di Prancis.
Beberapa hari sebelum kematiannya, Lucidi memposting foto dari Times Square di Causeway Bay, Hong Kong ke halaman Instagram-nya yang kini penuh dengan ucapan belasungkawa netizen.
"Rip brother. Berita sedih yang tak seorang pun ingin mendengar tentang sesama penjelajah," tulis seorang.
"Risikonya tinggi demi mencari pengalaman yang luar biasa. Penghormatan abadi beristirahat dalam damai," tambah yang lain.
"Kamu tidak akan pernah meninggalkan kami, kamu unik," tulis netizen lainnya.
Lucidi sebelumnya tinggal di sebuah asrama di Tsim Sha Tsui.
Pemilik asrama menyebutnya sebagai 'orang ramah dan rendah hati'.
"Dia sehat, bugar, dan berwajah bahagia," kata Gurjit Kaur kepada SCMP.
"Saya merasa sangat sedih."
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan mendaki gunung ketika saya bertanya ke mana dia pergi."
Baca juga: Warga Kejobong Kabupaten Purbalingga Tewas Terjatuh Saat Panjat Pohon Nira
"Dia bilang dia ingin mendaki banyak ketika dia di sini," katanya.
Polisi menemukan paspornya dan barang-barang lainnya di asrama.
Konsulat Prancis telah diberitahu tentang kematian Lucidi saat penyelidikan polisi atas insiden tersebut berlanjut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)