Rusia Masukkan Norwegia ke Dalam Daftar Negara 'Tidak Ramah'
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Rusia di Moskow menambahkan Norwegia ke dalam daftar negara "tidak ramah", pada Kamis (3/8/2023).
Kebijakan ini membuat staf diplomatik Norwegia di Rusia terbatas untuk mempekerjakan staf lokal.
"Pemerintah telah memasukkan Kerajaan Norwegia dalam daftar negara asing yang melakukan tindakan tidak bersahabat terhadap misi diplomatik dan konsuler Rusia di luar negeri," kata kabinet menteri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Analisis, Pemberontakan Wagner Akal-akalan Putin Agar Rusia Kepung Ukraina Lewat Polandia
Keputusan pemerintah Rusia itu membatasi jumlah staf lokal yang dapat dipekerjakan Norwegia di misi diplomatiknya di Rusia menjadi hanya sebanyak 27 orang.
Langkah Moskow dilakukan setelah Norwegia pada April mengusir 15 pegawai kedutaan Rusia yang dituduh bekerja menyamar sebagai petugas intelijen.
Rusia membalas dua minggu kemudian dengan mengusir 10 diplomat Norwegia.
Presiden Vladimir Putin pertama kali membuat daftar negara "tidak ramah" yang melakukan tindakan "bermusuhan" terhadap kegiatan diplomatik Rusia di luar negeri pada tahun 2021.
Awalnya hanya beberapa negara masuk dalam daftar itu antara lain, Amerika Serikat dan Republik Ceko.
Namun, Rusia belakangan juga memasukkan Yunani, Denmark, Slovakia, Kroasia, dan Slovenia.
Kedua negara terakhir dilarang mempekerjakan staf lokal di misi diplomatik mereka di Rusia sama sekali.
Kedelapan negara masuk dalam daftar “tidak ramah” Rusia itu telah menyatakan dukungan untuk Ukraina setelah invasi Rusia pada tahun 2022.
Meskipun bukan negara anggota Uni Eropa, Norwegia telah mengadopsi sanksi terhadap Rusia bersamaan dengan yang diperkenalkan oleh Uni Eropa.
Rusia mempertahankan daftar terpisah dari negara-negara "tidak ramah" yang memberlakukan batasan ekonomi pada sejumlah negara Barat.
Negara-negara Barat diketahui telah menjatuhkan sanksi terhadap Moskow karena menginvasi Ukraina.