TRIBUNNEWS.COM - Ukraina telah berjuang melawan invasi Rusia selama lebih dari 17 bulan.
Sejauh ini, Ukraina dapat mempertahankan negaranya bahkan berhasil merebut kembali tanah yang sempat direbut di awal pertempuran.
Menurut beberapa perkiraan Barat, sekitar 50 persen dari wilayah yang awalnya diklaim direbut Rusia, kini telah kembali ke pasukan Kyiv.
NAmun mengusir Rusia dari kota dan pedesaan tidak berarti menghilangkan ancaman sepenuhnya.
Pasukan Rusia rupanya meninggalkan masalah yang mematikan dan ganas bagi Ukraina, yakni penyebaran ranjau darat dan perangkap lainnya.
Rusia menabur ranjau di mana-mana, kata insinyur militer Ukraina kepada Insider dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Baca juga: Ukraina: Rusia Gagal Maju, Mereka Berlindung di Daerah Ranjau yang Dikuasai
Letnan Satu Maksym Trykur, yang bertugas di Dinas Angkutan Khusus Negara, mengatakan Rusia dengan kejam menyembunyikan bahan peledak di barang-barang rumah tangga sehari-hari seperti lemari es, mainan, bahkan buku anak-anak.
Dalam beberapa kasus, lemari es dipasang untuk meledak saat dibuka.
Oleksandr, seseorang bertugas membersihkan ranjau, pernah menyaksikan tentara Rusia menempatkan bahan peledak di buku anak-anak.
Tujuannya hanya untuk menimbulkan kerusakan sebanyak mungkin.
"Cara itu tidak memberikan keuntungan taktis apa pun," kata Trykur.
"Mereka hanya mencoba menyebabkan kerusakan sebanyak yang mereka bisa."
Ranjau, tentu saja, juga menjadi masalah besar di garis depan.
Selama bulan-bulan menjelang serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung, Rusia membangun lapisan pertahanan yang rumit.