Pasukan tersebut dilaporkan pindah ke Belarus dalam kesepakatan rahasia yang dicapai antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Prigozhin untuk mencegah pemberontakan.
Namun, pasukan tersebut juga diyakini telah kehilangan dana yang diduga diterima dari pemerintah Rusia.
Awal pekan ini, Prigozhin muncul dalam pidato video pertamanya sejak pemberontakannya yang gagal.
Prigozhin mengatakan pasukannya berada di Afrika untuk membuat benua itu 'lebih bebas'.
Tidak diketahui apa yang akan terjadi pada operasi Wagner di Afrika.
Sebab, mereka terlibat dalam pertambangan dan membantu mengamankan rezim yang lemah.
Beberapa komentator berpendapat bahwa Rusia dapat mengambil alih kekuasaan, meskipun hal ini masih belum jelas.
Wagner Lebih Berbahaya di Bawah Kepemimpinan Putin
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan Grup Wagner akan menjadi ancaman yang lebih besar.
Pasalnya, kemungkinan besar mereka berada di bawah kendali Presiden Rusia Vladimir Putin setelah kematian Yevgeny Prigozhin.
“Grup Wagner berada di bawah kepemimpinan Putin."
"Biarkan semua orang menjawab pertanyaannya sendiri, apakah ancamannya akan lebih besar atau lebih kecil? Bagi saya, itu pertanyaan retoris,” ujar Morawiecki pada konferensi pers di ibu kota Polandia, Warsawa, Kamis (24/8/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Di sisi lain, banyak analis dan pejabat keamanan Barat berpendapat Putin dan sekutu-sekutunya mendalangi kecelakaan yang menewaskan sejumlah tokoh senior Wagner.
Namun, laporan itu tidak dapat dikonfirmasi.