Beri Tambahan Bantuan Militer Rp 3,8 Triliun, AS ke Ukraina: Perangi Rusia Hingga Titik Darah Penghabisan
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan tambahan bantuan militer untuk Ukraina senilai 250 juta dolar AS (setara Rp 3,8 triliun), termasuk peluru artileri, amunisi pertahanan udara, dan peralatan pembersih ranjau.
Paket terbaru pengiriman senjata ini terjadi ketika Kiev berupaya melakukan gelombang serangan balasan terhadap kota-kota pendudukan Rusia yang dimulai Juni silam.
Departemen Luar Negeri AS menguraikan bantuan baru militer tersebut pada Selasa (29/8/2023).
Baca juga: Ukraina Lagi Perang, Mertua Zelensky Dilaporkan Beli Vila Mewah di Mesir di Samping Angelina Jolie
Tercatat, Ukraina akan menerima amunisi tambahan berupa:
- Sistem roket HIMARS
- Rudal pertahanan udara AIM-9M
- Roket Javelin dan senjata anti-tank lainnya
- Tiga juta butir amunisi senjata ringan
Kedutaan Besar Rusia di Washington kemudian mengutuk transfer senjata tersebut sebagai “puncak kemunafikan”.
Pihak Kedubes Rusia juga mengatakan bahwa para pejabat AS bersikeras pada konsep memerangi Rusia sampai ke titik darah terakhir Ukraina.
Dengan kata lain, Rusia menuding AS menggunakan Ukraina sebagai pion, mendukungnya dalam perang jangka panjang meski sang pion akan berdarah-darah.
Kedutaan Rusia kemudian menghubungkan bantuan tersebut dengan pernyataan Senator AS, Mitt Romney, yang menyatakan kalau bantuan Amerika ke Kiev membantu “melemahkan” Rusia dan Tiongkok dengan 'harga murah'.
"Bantuan tersebut (dari AS ke Ukraina) merupakan “belanja pertahanan nasional terbaik yang pernah kita lakukan menurut saya,” kata Mitt Romney.