Presiden Ukraina Pecat Menteri Pertahanan Ukraina, Reznikov Dibekap Skandal Korupsi
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky dilaporkan segera memecat Menteri Pertahanan Ukraina, Aleksey Reznikov minggu depan.
Kabar itu dilontarkan anggota parlemen Ukraina, Yaroslav Zheleznyak.
“Menurut informasi yang saya dapatkan, Reznikov akan meninggalkan jabatan menteri pertahanan dan selanjutnya akan menjadi duta besar untuk Inggris,” tulis Zheleznyak, anggota Partai Golos, dalam unggahannya di Telegram, Kamis (31/8/2023).
Baca juga: Ukraina Lagi Perang, Mertua Zelensky Dilaporkan Beli Vila Mewah di Mesir di Samping Angelina Jolie
Zheleznyak juga menambahkan kalau Rustem Umerov – yang mengepalai badan Dana Milik Negara Ukraina (SPFU), akan menggantikan Reznikov di kabinet.
SPFU merupakan badan keuangan Ukraina yang melaksanakan kebijakan pemerintah mengenai privatisasi dan mengelola properti negara.
Sebelum mengambil alih SPFU pada tahun 2022, Umerov adalah rekan Zheleznyak di Partai Golos, yang saat ini memegang 20 dari 450 kursi di Verkhovna Rada.
"Perombakan dalam pemerintahan Ukraina akan diumumkan pada minggu pertama bulan September," klaim anggota parlemen tersebut.
Menurut Zheleznyak, kedutaan besar Ukraina di beberapa negara bagian telah diberitahu tentang perombakan yang akan datang pada Rabu.
Zheleznyak bersikeras kalau datanya akurat, namun ia mengakui bahwa “kebijakan personel (pergantian jabatan) di Kiev sering kali mengejutkan.”
Media Ukraina, Ukrainska Pravda dan Kiev Post mengatakan kalau mendapatkan informasi serupa tentang masa depan Reznikov.
Namun, Kiev Post menekankan kalau keputusan mengenai pencalonan menteri pertahanan baru “belum final”.
Rumor pengunduran diri Rezinikov beredar di Ukraina sejak awal Agustus.
Pada saat itu, media di lapangan menyebut Menteri Infrastruktur Aleksandr Kubrakov dan Menteri Industri Strategis Aleksandr Kamyshin sebagai calon penggantinya.
Namun, kedua pejabat itu dilaporkan menolak tawaran pekerjaan tersebut.
Aktif Lobi Barat, Terjerat Skandal Korupsi
Reznikov diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada November 2021.
Sejak awal pertempuran dalam konflik panjang Ukraina dengan Rusia, ia telah aktif melobi pasokan senjata asing, khususnya dari Barat, ke Kiev.
Dalam beberapa kesempatan, ia menggambarkan negaranya sebagai “tempat uji coba” yang sempurna bagi senjata Barat.
Pada Januari, menteri tersebut mengklaim bahwa dengan melawan Moskow, Kiev “melaksanakan misi NATO tanpa harus menumpahkan darah mereka.
"Kami (yang) menumpahkan darah, jadi kami berharap mereka (NATO) menyediakan senjata,” katanya saat itu.
Masa jabatan Reznikov dicemari sejumlah skandal korupsi.
Kementerian Pertahanan Ukraina disalahkan karena membeli seragam dan persediaan makanan dengan harga yang melambung.
Reznikov kembali mendapat masalah beberapa minggu lalu setelah media Ukraina melaporkan pengadaan jaket musim dingin untuk tentara terbilang mencurigakan.
Kementerian Pertahanan Ukraina disebutkan membeli jaket-jaket itu dari perusahaan Turki yang dimiliki pengusaha asal Ukraina.
Menurut jurnalis Ukraina Yury Nikolov, harga jaket melonjak dari $29 menjadi $86 per unit saat diangkut dari Türkiye ke Ukraina.
"Pakaian tersebut juga ditandai sebagai pakaian musim dingin tetapi ternyata agak ringan," menurut Nikolov.
Reznikov menanggapi tuduhan tersebut dengan mengajukan taruhan.
“Jika terungkap bahwa kementerian pertahanan memang memasok 180.000 jaket musim panas dan bukan pakaian musim dingin, saya… akan secara resmi menyerahkan surat pengunduran diri saya,” katanya.
(oln/*)