TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, tiba di Ibu Kota Ukraina, Kyiv, Rabu (6/9/2023).
Perhentian pertama Antony Blinken pada hari Rabu ini adalah di pemakaman militer.
Antony Blinken meletakkan karangan bunga untuk menghormati tentara Ukraina yang gugur.
Antony Blinken juga dijadwalkan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Nantinya, Blinken akan mendapat laporan langsung mengenai upaya Ukraina untuk mendapatkan kembali tanah di sekitar kota Bakhmut di bagian timur.
Blinken mengatakan, dia terkejut oleh keberanian dan ketangguhan luar biasa rakyat Ukraina, pasukan Ukraina, dan kepemimpinan Ukraina.
“Kami telah melihat kemajuan yang baik dalam serangan balasan, dan ini sangat menggembirakan."
"Kami ingin memastikan bahwa Ukraina memiliki apa yang dibutuhkannya tidak hanya untuk berhasil dalam serangan balasannya, namun juga memiliki apa yang dibutuhkannya untuk jangka panjang, untuk memastikan bahwa mereka mempunyai pencegahan yang kuat."
"Sehingga di masa depan, agresi seperti ini tidak akan terjadi, tidak terjadi lagi,” kata Blinken, Rabu, dilansir CNN.
Baca juga: Kepala Keamanan Ukraina Sebut Perang Dunia III Sudah Dimulai, Skala Konflik dengan Rusia Disorot
Blinken Lakukan Kunjungan ke-4 di Ukraina
Antony Blinken melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada hari Rabu ini.
Kunjungan itu menjadi perjalanan keempatnya ke Ukraina sejak invasi Rusia.
“Menteri Luar Negeri Antony J Blinken tiba di Ukraina hari ini untuk bertemu dengan para pejabat senior Ukraina dan menunjukkan komitmen teguh Amerika Serikat terhadap kedaulatan, integritas wilayah, dan demokrasi Ukraina, terutama dalam menghadapi agresi Rusia,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Mathew Miller, Rabu, dikutip dari ABC News.
“Menteri akan menangani kebutuhan energi, keamanan, dan kemanusiaan Ukraina, dan membuat pengumuman tentang bagaimana Amerika Serikat dapat terus mendukung Ukraina di bidang-bidang ini,” tambahnya.
Saat berada di negara tersebut, Blinken diperkirakan akan mengumumkan lebih dari satu miliar dolar pendanaan baru AS untuk Ukraina.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan, dana tersebut dirancang untuk mendukung Ukraina dalam upayanya menerobos 'garis pertahanan yang sangat kejam' yang dibuat oleh pasukan Rusia.
Baca juga: Rusia Tarik Mundur Pasukan dari Robotine, Tanda-tanda Kalah atau Strategi Taktis Lawan Ukraina?
Pejabat itu menambahkan, pertahanan udara terus menjadi prioritas utama.
Sebagai informasi, karena masalah keamanan yang disebabkan oleh konflik aktif, rencana perjalanan Blinken sempat dirahasiakan sampai dia tiba di Ukraina.
Delegasi menteri meninggalkan wilayah Washington pada Senin (4/9/2023) malam.
Mereka mendarat di Polandia pada hari Selasa sebelum melakukan perjalanan sepanjang malam dengan kereta api dan mencapai Kyiv pada Rabu pagi waktu setempat.
Baca juga: Gedung Putih: Korea Utara akan Bayar Harga jika Pasok Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina
Kunjungan diplomat tinggi Washington adalah kesempatan bagi Amerika Serikat dan Ukraina untuk bersekutu menjelang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) akhir bulan ini, kata seorang pejabat senior departemen luar negeri kepada wartawan yang bepergian bersama Blinken.
Meskipun beberapa pejabat AS secara pribadi mengkritik strategi serangan balik Ukraina, pejabat tersebut tidak akan menjelaskan secara spesifik selain mengatakan sekarang adalah waktu yang tepat untuk datang dan menilai bagaimana serangan balasan tersebut berjalan.
Adapun kedatangan Blinken di Kyiv terjadi kurang dari sebulan setelah Presiden AS Joe Biden meminta Kongres memberikan lebih dari $24 miliar untuk membantu Ukraina mengalahkan Rusia dalam perang yang sedang berlangsung.
Sebab, beberapa jajak pendapat menunjukkan dukungan publik Amerika terhadap pendanaan lanjutan mulai melemah.
Kunjungan ini juga akan membantu pemerintah menyatakan dukungan berkelanjutannya kepada rakyat Amerika, kata pejabat itu.
(Tribunnews.com/Nuryanti)