Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengundang para pemimpin ASEAN untuk hadir dan ikut dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne.
Adapun KTT tersebut bakal digelar pada Maret 2024 mendatang.
KTT itu akan digelar untuk memperingati 50 tahun kemitraan antara Australia dan ASEAN pada tahun depan.
"Untuk memeringati hari jadi yang penting ini, kami dengan hormat ingin mengundang para pemimpin ASEAN ke Melbourne pada Maret tahun depan untuk menghadiri KTT Khusus ASEAN-Australia," kata Albanese dalam KTT ke-3 ASEAN-Australia di Jakarta Convention Center, Kamis (7/9/2023)
Menurutnya, ASEAN sangat penting bagi Australia, sebab keduanya unya kesamaan visi dalam hal kesejahteraan dan stabilitas.
"Program kerja sama kita adalah untuk membangun kawasan yang aman dan stabil serta bekerja untuk masyarakat di dalamnya dan megnatasi tantangan-tantangan kompleks," ujar Albanese.
Dia mengatakan tantangan komplek antara lain soal perubahan iklim, keamanan kesehatan, serta kejahatan transnasional.
Albanese menyebut, pihaknya mendukung pengembangan strategi ASEAN terkait netralitas karbon, pengembangan perjanjian kerangka ekonomi digital ASEAN, pembaruan infrastruktur ASEAN ,dan mendukung implementasi praktis atas ASEAN Outlook on The Indo Pacific.
"Australia berkomitmen untuk mendukung ketahanan pangan jangka panjang ASEAN dan pekerjaan ini akan membantu untuk mengamankan ketahanan stok global," pungkas Albanese.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengundang para pemimpin negara ASEAN untuk menghadiri peringatan 50 tahun kerja sama Jepang dan ASEAN di Tokyo pada Desember tahun 2023 nanti.
"Saya ingin mengajak kita semua untuk memperingati Japan-ASEAN Summit di Tokyo pada Desember tahun ini. Saya akan sangat senang bisa bertemu lagi," kata Kishida saat
menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN-Jepang di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (6/9/2023).
Kishida menyebut, Jepang telah menginisiasi dialog dengan ASEAN sejak tahun 1973.
Inisiasi itu dilakukan Jepang lebih dahulu dibandingkan negara-negara lain.
Kishida mengatakan dalam waktu setengah abad, Jepang dan ASEAN telah menjadi mitra yang terpercaya dengan hubungan dari hati ke hati.
"Kami selalu bekerja sama dengan asean untuk perdamaian dan stabilitas kawasan, pembangunan berkelanjutan, dan kemakmuran," kata dia.
Selain itu, Kishida melanjutkan, ASEAN dan Jepang juga telah membantu satu sama lain dalam beragam situasi sulit, yakni krisis keuangan Asia, tsunami di Samudra Hindia, gempa dan tsunami di Jepang, serta pandemi Covid-19.
"Ini menandakan hubungan kita mencakup ke banyak sektor, tidak terbatas hanya di bidang bisnis," pungkas Kishida.