Perdagangan di pasar saham Hong Kong dibatalkan pada Jumat (8/9/2023) karena badai.
Pemimpin kota, John Lee, mengatakan sangat prihatin dengan banjir besar yang terjadi di sebagian besar wilayah tersebut.
Ia telah menginstruksikan semua departemen untuk merespons dengan “upaya sekuat tenaga”.
Baca juga: Festival Burning Man Berujung Bencana karena Banjir, Ribuan Orang Terjebak, Ada Laporan Kematian
Video yang beredar di media sosial menunjukkan jalan-jalan berubah menjadi sungai yang deras.
Sementara satu klip menunjukkan air mengalir dari eskalator ke stasiun kereta bawah tanah yang terendam banjir.
Kereta Api Mass Transit di kota tersebut mengumumkan akan menghentikan sebagian layanan di salah satu jalurnya setelah sebuah stasiun di distrik Wong Tai Sin terendam banjir, dan beberapa stasiun lainnya juga terkena dampaknya.
Terowongan pelabuhan lintas kota, salah satu arteri utama yang menghubungkan pulau Hong Kong ke Kowloon, juga terendam air.
Sementara itu, foto lain menunjukkan pusat perbelanjaan yang terendam air di distrik Chai Wan.
"Semua sekolah ditangguhkan pada hari Jumat (8/9/2023) karena kondisi ekstrim yang disebabkan oleh banjir besar dan gangguan lalu lintas yang serius," kata pemerintah.
Pemerintah juga mengimbau para pengusaha untuk memperhatikan pengaturan kerja yang biasanya digunakan saat sinyal angin kencang 8, yang membuat kota terhenti karena kantor dan toko tutup.
Hujan lebat juga dilaporkan terjadi di pusat teknologi China, Shenzhen.
Kota ini dilanda hujan terberat sejak pencatatan dimulai pada tahun 1952, media pemerintah melaporkan pada Jumat (8/9/2023).
“Dari Kamis (7/9/2023) pukul 17.00 hingga Jumat (8/9/2023) pukul 06.00, curah hujan rata-rata di Shenzhen adalah 202,8 mm, dan curah hujan kumulatif maksimum mencapai 469 mm,” lapor Xinhua.
Curah hujan itu telah memecahkan banyak rekor meteorologi sejak terjadi 71 tahun lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)