Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, – Rusia memuji penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 atau KTT G20 yang berlangsung di New Delhi, India pada 9 hingga 10 September 2023.
Berbicara pada konferensi pers di akhir KTT G20, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pertemuan tersebut merupakan keberhasilan tidak hanya bagi India tetapi bagi semuanya.
“Semua negara harus menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekuatan untuk mengupayakan akuisisi wilayah tanpa mengecualikan Rusia,” ujarnya.
Baca juga: Negara Barat ‘Tertampar’ Oleh KTT G20, Ini Pasalnya
Sebelumnya, Lavrov yang diutus Presiden Rusia Vladimir Putin untuk hadir di KTT G20 India mengancam akan menangguhkan deklarasi akhir pertemuan tersebut, kecuali hal itu mencerminkan posisi Moskow terhadap Ukraina dan krisis lainnya.
“Tidak akan ada deklarasi umum atas nama semua anggota jika posisi kami tidak tercermin,” kata Lavrov saat berpidato di hadapan mahasiswa Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow, Jumat (1/9/2023).
Sementara itu, Ukraina lebih memilih mengkritik deklarasi akhir KTT G20 sembari berterima kasih kepada mitra-mitranya yang mencoba memasukkan kata-kata yang tegas dalam deklarasi tersebut.
“Pada saat yang sama, G20 tidak memiliki hal yang bisa dibanggakan mengenai agresi Rusia terhadap Ukraina. Tentu saja, partisipasi pihak Ukraina akan memungkinkan para peserta untuk lebih memahami situasi,” kata Oleg Nikolenko, Menteri Luar Negeri Ukraina.
Menanggapi pernyataan Ukraina, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menegaskan kembali dukungan negara-negara Barat untuk Kyiv tidak akan tergoyahkan.
“Jika Anda berada di kursi Rusia, cukup jelas posisi negara-negara lain di dunia,” kata Blinken.
“Kami tetap berpegang teguh untuk terus mendukung perjuangan rakyat Ukraina dalam menghadapi para penjajah,” pungkasnya.