Meskipun memiliki kekuatan militer terbesar kedua di NATO, Turki semakin berupaya menyeimbangkan hubungannya dengan Rusia dan Barat dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara, AS sebelumnya memberlakukan sanksi terbatas terhadap badan industri pertahanan Turki sebagai tanggapan atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Ankara.
Hubungan dengan Turki, yang mengontrol pintu gerbang ke Laut Hitam, menjadi semakin penting bagi AS sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Presiden Turki Erdogan Beri Sinyal Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina akan Kembali Dilanjutkan
Adapun pemerintahan Joe Biden telah berulang kali memperingatkan rekan-rekan Turki mengenai perusahaan-perusahaan yang mendukung penghindaran sanksi Rusia.
AS dan sekutu-sekutunya memberlakukan sanksi besar terhadap Rusia setelah invasi mereka ke Ukraina pada Februari 2022.
Namun saluran pasokan dari negara tetangga di Laut Hitam, Turki, dan pusat perdagangan lainnya tetap terbuka.
Sehingga, hal itu mendorong Washington untuk berulang kali mengeluarkan peringatan mengenai ekspor bahan kimia, microchip, dan produk-produk lainnya.
Di sisi lain, hubungan dengan AS tegang karena keengganan Turki mendukung upaya Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Baca juga: Turki Ambil Peran di Niger, Erdogan Kecam Niat ECOWAS Serbu Junta Militer yang Mau 3 Tahun Berkuasa
Meskipun keanggotaan Finlandia telah disahkan pada bulan April, permohonan Swedia masih tertahan oleh Turki dan Hongaria.
Washington tidak khawatir bahwa sanksi yang dijatuhkan pada hari Kamis itu dapat menggagalkan upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan.
“Kami terus bekerja sama dengan mereka untuk mengomunikasikan bahwa aksesi NATO penting bagi Swedia, hal ini harus terjadi sesegera mungkin, dan kami menerima jaminan dari Presiden Erdogan bahwa hal ini akan sangat bermanfaat,” ujar Miller.
“Kami tidak melihat hal ini ada hubungannya, dan kami tidak melihat bahwa sanksi ini akan berdampak sama sekali terhadap aksesi tersebut," jelas dia.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina