TRIBUNNEWS.COM - Karin Kneissl (58), mantan menteri luar negeri Austria yang dulu sempat viral karena berdansa dengan Vladimir Putin, mengumumkan telah pindah ke Rusia.
Dilansir ctvnews.ca, pada tahun 2018 lalu, Karin Kneissl menjadi headline di berbagai media karena mengundang Presiden Rusia itu ke pesta pernikahannya dan berdansa dengannya.
Kini, melalui postingan di Telegram pada Rabu (13/9/2023), Kneissl berkata ia sudah pindah ke St. Petersburg untuk mendirikan sebuah organisasi wadah pemikir di sana.
Kuda poninya, yang dia pelihara di Suriah, juga dibawanya ke Rusia dengan pesawat militer Rusia.
Kneissl, dari Partai Kebebasan sayap kanan, menjabat sebagai menteri luar negeri Austria dari tahun 2017 hingga 2019.
Pada saat menjabat, Kneissl sering dikritik oleh media Austria dan Jerman karena pandangannya yang pro-Rusia.
Baca juga: Pengadilan Kriminal Internasional Buka Kantor di Ukraina, Serius Mau Tangkap Putin di Rusia?
Ia lalu pindah ke Prancis pada September 2020 dan menjadi penulis lepas untuk Russian Today.
Dua tahun kemudian, ia pindah ke Lebanon, setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Kneissl mengatakan dalam postingannya bahwa dia memindahkan buku, pakaian, dan kuda poninya dari Marseille, Prancis ke Beirut, Lebanon pada Juni 2022,
Ia mengatakan dirinya "diusir" dari Prancis.
Kneissl menyebut Lebanon hanya tempat tinggalnya sementara, karena ia kerap mengunjungi Rusia setiap 6 minggu untuk bekerja.
Pada Forum Ekonomi Timur di kota Vladivostok, Rusia timur awal pekan ini, Kneissl mengatakan kepada kantor berita Rusia Tass bahwa dia telah mendirikan pusat Gorki, sebuah wadah pemikir yang terkait dengan universitas negeri di St. Petersburg.
Karena lembaga itu memerlukan banyak waktu, dia memutuskan untuk pindah ke Rusia, katanya.
Kneissl menyebut, Pusat Gorki berurusan dengan isu-isu energi, migrasi dan aliansi baru.
"Isu-isu yang saya pahami dengan baik, yang juga mempengaruhi dunia Arab dan Islam, yang saya kenal," ujarnya.
Kneissl juga mengatakan di Telegram bahwa karena tampaknya tidak ada yang terjadi di Austria dan Jerman selain krisis ekonomi, relokasinya menjadi masalah politik.
Baca juga: Tinjau Pabrik Militer di Rusia, Kim Jong Un dan Vladimir Putin Bertukar Hadiah Senjata
Dia menambahkan, yang kemungkinan besar ditujukan pada para pengkritiknya, bahwa kebencian yang merembes keluar dari Austria membuat dirinya takjub.
Dalam sebuah wawancara di forum dengan kantor berita Rusia RIA Novosti, Kneissl mengatakan, tidak mudah untuk pindah ke Rusia karena banyaknya dokumen yang harus diselesaikan.
Tetapi dia sudah pindah ke apartemen yang dia sewa di St. Petersburg.
Betah saat Liburan di Rusia
Agustus lalu, Karin Kneissl menikmati liburan di desa Petrushovo di Rusia dan memberi kuliah di sebuah pusat politik Rusia.
Beberapa situs web Rusia membagikan video Kneissl mengenakan rok biru dan kemeja putih, yang memuji pesona desa Petrushovo di Rusia pada festival musim panas setempat.
“Inilah duniaku,” katanya sambil berdiri di depan sekelompok anak-anak Rusia, mengutip euronews.com.
Ia menegaskan dirinya merasa betah berada di antara “ayam, bebek, dan kambing” di desa yang terletak di Oblast Ryazan, tenggara Moskow.
“Saya tinggal di sebuah desa kecil di Austria,” lanjutnya, berbicara dalam bahasa Rusia.
Media Rusia mengutip perkataan Kneissl yang mengatakan bahwa dia telah memesan tempat tinggalnya selama sebulan dan akan memutuskan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
Saat itu, Kneissl menolak untuk mengatakan apa pun tentang rencananya di masa depan.
“Saya suka di sini, desa ini sangat bagus."
"Saya bekerja, terus mengajar dan belajar, menulis buku, belajar bahasa."
"Saya harus meninggalkan kehidupan lama saya, memulai dari awal lagi, dan pada usia 60 tahun itu tidak mudah,” katanya kepada media lokal.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)