Pertemuan Kim dengan Putin diadakan di pelabuhan antariksa utama Rusia.
Pelabuhan ini merupakan sebuah lokasi yang menunjukkan keinginannya untuk mendapatkan bantuan Rusia dalam upayanya memperoleh aset pengintaian dan teknologi rudal berbasis ruang angkasa.
Para pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan Korea Utara bisa menyediakan amunisi yang sangat dibutuhkan untuk perang Moskow di Ukraina dengan imbalan teknologi senjata canggih Rusia yang akan memajukan ambisi nuklir Kim, dikutip dari The Guardian.
Sehari setelah mengunjungi pabrik pesawat di Komsomolsk-on-Amur yang memproduksi jet tempur paling kuat di Rusia, Kim melakukan perjalanan ke bandara dekat Vladivostok pada hari Sabtu di mana menteri pertahanan, Sergei Shoigu, dan pejabat senior militer lainnya bertemu.
Semua pesawat tempur Rusia yang diperlihatkan kepada Kim termasuk di antara jenis pesawat yang digunakan secara aktif dalam perang di Ukraina
Di antaranya, pesawat pengebom Tu-160, Tu-95, dan Tu-22 yang secara rutin meluncurkan rudal jelajah.
Selama kunjungan Kim, komandan pasukan pembom jarak jauh Rusia, Shoigu dan Letjen Sergei Kobylash, mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa Tu-160 baru-baru ini menerima rudal jelajah baru dengan jangkauan lebih dari 4.000 mil (6.500 km).
Kunjungan Kim ke situs-situs militer dan teknologi minggu ini mungkin mengisyaratkan apa yang ia inginkan dari Rusia, mungkin sebagai imbalan untuk memasok amunisi untuk mengisi kembali cadangan Putin yang semakin berkurang karena invasinya ke Ukraina menjadi perang yang berkepanjangan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Kim Jong Un, Korea Utara, Konflik Rusia VS Ukraina