News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siapa Hardeep Singh Nijjar? Pemimpin Separatis Sikh yang Diduga Dibunuh Pemerintah India di Kanada

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Presiden Gurdwara Jathedar Hardeep Singh Nijjar dipajang di rumah ibadah Guru Nanak Sikh Gurdwara di Surrey, British Columbia, Kanada, pada 19 September 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan seorang pemimpin separatis Sikh asal India di Kanada, membuat hubungan kedua negara retak, menyebabkan pemecatan diplomat dan gagalnya perundingan perdagangan, Independent melaporkan.

Hardeep Singh Nijjar (46) adalah pemimpin Guru Nanak Sikh Gurdwara yang terletak di Surrey, British Columbia, Kanada.

Ia dibunuh pada tanggal 18 Juni 2023 di tempat ibadah umat Sikh tersebut.

Di India, Nijjar terdaftar sebagai buronan teroris.

Nilai buronannya sebesar Rs 1 juta (Rp185 juta) untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Sebagai pendukung gerakan separatis Sikh, Nijjar dituduh memimpin organisasi militan terlarang di India yang disebut Pasukan Macan Khalistan.

Baca juga: Justin Trudeau Tuduh India Bunuh Tokoh Sikh, Separatis yang Kabur ke Kanada

Tiga bulan setelah kematiannya, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengklaim pemerintah India mungkin berada di balik pembunuhan Nijjar.

Hal itu memicu pertikaian diplomatik yang kemungkinan akan memperburuk hubungan bilateral yang sudah goyah.

“Keterlibatan pemerintah asing dalam pembunuhan warga negara Kanada di tanah Kanada merupakan pelanggaran kedaulatan yang tidak dapat diterima,” kata Trudeau.

India menyangkal tuduhan Kanada itu, menyebutnya tidak masuk akal.

India juga menuduh pemerintah Trudeau membiarkan gerakan Khalistan berkembang.

Gerakan separatis Sikh memiliki misi pembentukan tanah air terpisah di negara bagian Punjab, India.

New Delhi memecat seorang diplomat senior Kanada pada hari Selasa (19/9/2023) sebagai tindakan balas dendam setelah Kanada mengumumkan pengusiran seorang diplomat India, yang merupakan kepala badan intelijen negara tersebut.

Nijjar, seorang ayah dua anak, ditembak mati di truknya oleh dua pria bersenjata bertopeng tak dikenal di luar Nanak Sikh Gurudwara, yang memicu protes di seluruh negeri.

Pada saat itu para penyelidik menyebut pembunuhan itu sebagai pembunuhan yang “ditargetkan”.

Di samping pembunuhan itu, tidak ada ancaman terhadap komunitas Sikh lainnya, yang berjumlah sekitar 2 persen populasi Kanada.

Poster yang mengiklankan penghormatan kepada mantan Presiden Gurdwara Jathedar Hardeep Singh Nijjar dipajang di rumah ibadah Guru Nanak Sikh Gurdwara di Surrey, British Columbia, Kanada, pada 19 September 2023. (DON MACKINNON / AFP)

Baca juga: Kanada Usir Diplomat India Imbas Tuduhan Pembunuhan Pemimpin Sikh

Nijjar adalah anggota komunitas Sikh kedua yang terbunuh di Kanada setelah Ripudaman Singh Malik.

Ripudaman Singh Malik adalah satu dari dua pria yang dibebaskan dalam pemboman pesawat Air India tahun 1985.

Ia ditembak mati di Surrey tahun lalu.

Seluruh penumpang Air India yang berjumlah 329 orang dari Kanada ke India tewas ketika pesawat tersebut meledak di pantai Irlandia.

Insiden itu disebut sebagai salah satu serangan teror paling mematikan yang diyakini dilakukan oleh separatis Sikh.

Nijjar berimigrasi ke Kanada sebagai pengungsi hampir dua dekade lalu.

Ia dikenal berprofesi sebagai tukang ledeng dan juga pemimpin doa di Nanak Sikh Gurudwara.

Beberapa hari sebelum kematiannya, Nijjar dilaporkan mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa dia menerima "peringatan samar" dari Badan Intelijen Keamanan Kanada tentang kemungkinan rencana pembunuhan terhadap dirinya.

Dalam pidatonya beberapa jam sebelum penembakan, Nijjar mengatakan kepada hadirin bahwa mengadvokasi hak-hak Sikh di negara bagian Punjab, India, adalah pekerjaan yang berbahaya.

“Waktu yang akan datang sangatlah berbahaya,” katanya dalam bahasa Punjabi, menurut laporan Globe and Mail.

Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berjabat tangan saat mereka tiba sebelum memberikan penghormatan pada peringatan Mahatma Gandhi di Raj Ghat di sela-sela KTT G20 di New Delhi pada 10 September 2023. (PIB / AFP)

Baca juga: Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Wabah Virus Nipah di India

Organisasi Sikh Dunia Kanada menyebut, Nijjar sebagai pendukung Khalistan yang sering memimpin protes damai terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang aktif terjadi di India.

“Nijjar telah secara terbuka berbicara tentang ancaman terhadap nyawanya selama berbulan-bulan dan mengatakan bahwa dia menjadi sasaran badan intelijen India,” kata pernyataan itu.

Di India, Nijjar dicari oleh Badan Investigasi Nasional (NIA) karena kegiatan separatisnya.

Pihak berwenang di India menyatakan, Nijjar sebagai “teroris individu” berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Aktivitas Melanggar Hukum pada Juli 2020.

Nijjar memantau perekrutan dan pendanaan pemuda Sikh untuk dugaan kegiatan teror, klaim pejabat India kepada Hindustan Times.

Balraj Singh Nijjar, putra tertua pemimpin yang dibunuh tersebut, buka suara pada hari Senin.

Ia mengatakan, bahwa keluarganya selalu mencurigai keterlibatan pemerintah India dalam pembunuhan ayahnya.

“Ini hanya masalah waktu kapan kebenaran akan terungkap,” katanya kepada wartawan dari gurudwara yang sama tempat ayahnya ditembak mati, CBC News melaporkan.

“Saat kami mendengar beritanya hari ini, kami merasa lega karena akhirnya berita itu terungkap ke publik.”

Meskipun India telah menekan Kanada untuk mengutuk meningkatnya sentimen separatis di kalangan komunitas diaspora, Trudeau menegaskan bahwa negaranya akan selalu membela kebebasan berekspresi, kebebasan hati nurani, dan kebebasan melakukan protes damai.

Baca juga: Badai Lee Menerjang Perbatasan AS-Kanada, Listrik di 54 Ribu Rumah Putus

Kekhawatiran mengenai gerakan tersebut, diungkapkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi di sela-sela KTT G20 di New Delhi pekan lalu.

Trudeau pada hari Senin (18/9/2023) mengatakan kepada parlemen Kanada bahwa pembunuhan Nijjar diangkat dalam diskusi mereka.

Telah terjadi serangkaian “pembunuhan yang ditargetkan” terhadap para pemimpin separatis Sikh terkemuka di negara-negara dengan populasi India yang cukup besar.

Avtar Singh Khanda, yang diduga sebagai kepala Pasukan Pembebasan Khalistan, meninggal di Birmingham, Inggris, pada bulan Juni dalam "keadaan misterius".

Paramjit Singh Panjwar, yang ditetapkan sebagai teroris oleh India, ditembak mati pada bulan Mei di Lahore, Pakistan, oleh penyerang tak dikenal.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini