TRIBUNNEWS.COM - Israel menyetujui gagasan Amerika Serikat (AS) untuk membangun fasilitas pengayaan uranium di Arab Saudi.
Kesepakatan ini sebagai bagian dari rencana Arab Saudi untuk membangun hubungan diplomatik dengan Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menginstruksikan para pejabat senior nuklir dan keamanan untuk bekerja sama dengan Washington dalam masalah ini.
Kemajuan terjadi setelah Netanyahu bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden di sela-sela sesi Majelis Umum PBB pada Rabu (20/9/2023), seperti diberitakan The Wall Street Journal pada Kamis (21/9/2023).
Sementara itu, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menyatakan keprihatinannya dengan Iran yang memiliki nuklir.
“Ya, kami khawatir (tentang) negara mana pun yang memiliki senjata nuklir. Itu langkah yang buruk,” kata Mohammed bin Salman ketika ditanya oleh Fox News tentang prospek nuklir Iran.
Baca juga: Arab Saudi dan Turki Rayu Tesla untuk Bikin Pabrik di Negara Mereka
Arab Saudi Ingin Kembangkan Nuklir
Meski menyebut pengembangan nuklir adalah hal yang sia-sia, Mohammed bin Salman memperingatkan Arab Saudi juga akan berusaha mengembangkannya seperti Iran.
"Jika mereka mendapatkannya, kita harus mendapatkannya," katanya.
Ia menyebutkan alasannya adalah untuk keamanan dan menyeimbangkan kekuatan di Timur Tengah.
Baca juga: Tank Dicuri dari Pangkalan Militer Israel, Ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah
Mohammed bin Salman mengatakan dapat mempertimbangkan jalur militer jika Iran memilih untuk mengambil jalur tersebut.
"Tapi kami tidak ingin melihat hal itu," kata Mohammed bin Salman, seperti diberitakan The New York Post.
Hubungan Arab Saudi dan Iran telah membaik setelah kesepakatan damai yang ditengahi China pada Maret 2023.
"Kami tidak memilih Tiongkok (China), China memilih menjadi perantara untuk mewujudkan hal itu," kata Mohammed bin Salman.
Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel
Baca juga: Israel Bunuh 6 Warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza
Setelah menormalisasi hubungan dengan Iran, Arab Saudi juga akan menormalisasi hubungan dengan Israel.
“Setiap hari kami semakin dekat, tampaknya untuk pertama kalinya ini adalah perundingan yang serius,” kata Mohammed bin Salman tentang negosiasi dengan Israel.
“Bagi kami, masalah Palestina sangat penting,” tambah putra Raja Salman itu, dikutip dari The Guardian.
Ia menekankan pentingnya konsesi yang diberikan kepada Palestina sebagai bagian dari kerangka kesepakatan apa pun.
Baca juga: Dubes Israel di PBB Diusir dan Ditahan, Ganggu Presiden Iran Berpidato di Sidang Umum
“Kami perlu menyelesaikan bagian itu, dan kami memiliki negosiasi yang baik hingga saat ini. Kita harus melihat ke mana kita pergi. Kami berharap hal ini akan mencapai titik yang memudahkan kehidupan rakyat Palestina dan menjadikan Israel sebagai pemain di Timur Tengah,” lanjutnya.
Pemerintahan AS, Joe Biden, yang berperan sebagai perantara telah memfokuskan banyak upaya diplomatik untuk mencapai kesepakatan normalisasi Arab Saudi-Israel.
Para diplomat yang mengetahui agenda perundingan tersebut mengatakan, Arab Saudi akan bergerak menuju hubungan diplomatik dengan Israel dan melanjutkan pendanaan untuk Otoritas Palestina.
Sementara Israel akan diminta untuk memberikan beberapa bentuk konsesi kepada Palestina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Israel dan Arab Saudi