TRIBUNNEWS.COM - Kremlin menolak mengomentari rekaman yang menunjukkan anak pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, Adam memukuli seorang tahanan Ukraina yang diduga merupakan pembakar Al-Quran.
Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov menyampaikan tanggapannya terkait perilaku anak Kadyrov kepada wartawan pada Selasa (26/9/2023).
"Saya akan mengatakan dari awal, saya tidak akan mengomentari cerita tentang putra Kadyrov. Saya tidak mau," kata Peskov, dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, seorang anggota parlemen pro-Putin, Yevgeny Popov menggambarkan serangan yang dilakukan anak Kadyrov sebagai tindakan “ilegal”.
“Anda tidak bisa memukuli orang. Itu ilegal. Hukuman ditentukan oleh pengadilan, dan hanya pengadilan," ungkapnya.
Mengomentari video tersebut, Wakil Duma Negara, Vladislav Davankov mengatakan hukum di Rusia “harus diterapkan sama kepada semua orang”.
Pemukulan terhadap Nikita Zhuravel adalah yang terbaru dari serangkaian pelanggaran hak asasi manusia di Chechnya.
Baca juga: Sekutu Putin, Ramzan Kadyrov Bangga Putranya Pukuli Pria Ukraina Pembakar Alquran
Reaksi Moskow atas pelanggaran hak asasi manusia di Chechnya membuktikan kompleksitas hubungan rapuh antara Kremlin dengan Kadyrov.
Putin telah lama mendukung pemerintahan pemimpin otoriter Chechnya untuk menjaga stabilitas di wilayah yang bergolak.
Sementara, Kadyrov menggambarkan dirinya sebagai prajurit Putin dan telah mengirimkan ribuan paramiliter Chechnya untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Namun, beberapa faksi ultra-nasionalis dalam aliansi Putin telah menyatakan rasa frustrasinya karena Kremlin telah kehilangan kendali atas Chechnya dan pasukan pribadi Kadyrov.
Awalnya, Kadyrov memposting video grafis di aplikasi pesan Telegram pada hari Senin (25/9/2023) yang menunjukkan putranya yang berusia 15 tahun, Adam, meninju dan menendang seorang tahanan Rusia yang dituduh membakar Al-Quran.
Ramzan Kadyrov mengatakan dia merilis video tersebut untuk menghilangkan keraguan mengenai apakah insiden tersebut benar-benar terjadi.
Ramzan Kadyrov Bangga Putranya Pukuli Pria Ukraina Pembakar Al-Quran
Diberitakan sebelumnya, Ramzan Kadyrov mengaku bangga dengan putranya, Adam (15), yang memukuli seorang tahanan Ukraina yang dituduh membakar Alquran.
Baca juga: Ramzan Kadyrov Akui 100 Persen Puas dengan Operasi Militer Khusus Rusia di Ukraina
Tahanan Ukraina yang bernama Nikita Zhuravel (19) ditempatkan di pusat penahanan pra-sidang di Kota Volgograd, Rusia.
"Masih ada argumen online tentang fakta bahwa (anak saya) Adam Kadyrov memukuli pembakar Al-Quran Nikita Zhuravel, seorang kaki tangan dinas keamanan Ukraina," kata Ramzan Kadyrov di Telegram pada Senin (25/9/2023).
“Dia mengalahkannya, dan dia melakukan hal yang benar,” kata Ramzan Kadyrov, dikutip dari Reuters.
"Selain itu, saya percaya bahwa siapa pun yang melanggar Kitab Suci, termasuk mereka yang secara nyata membakarnya dan menyinggung puluhan juta warga negara kita, harus dihukum berat," lanjutnya.
Ramzan Kadyrov menyatakan kebanggaannya dengan tindakan putranya yang dinilai "tegas" untuk membela Kitab Suci.
“Tanpa melebih-lebihkan, ya, saya bangga dengan tindakan Adam,” katanya.
Ramzan Kadyrov mengatakan, Adam memiliki keinginan yang berbeda dari pemuda seusianya, di mana ia memilih tumbuh di antara orang yang lebih tua.
Menurut pemimpin Chechnya itu, Adam kemudian tumbuh seperti orang dewasa yang menjunjung kehormatan, martabat, dan membela agamanya.
"Saya menghormati anak laki-laki tersebut karena telah memperoleh cita-cita orang dewasa mengenai kehormatan, martabat, dan pembelaan agamanya,” tambahnya.
Adam Kadyrov adalah putra Ramzan Kadyrov, pemimpin Republik Chechnya, yang merupakan bagian dari Federasi Rusia.
Ia dan dua kakak laki-lakinya, Akhmat Kadyrov (17), Zelimkhan Kadyrov (16), menjadi perhatian saat menemani ayahnya ke pertemuan resmi.
Baca juga: Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Masuk Daftar Sanksi Departemen Keuangan AS
Rekaman itu juga muncul di tengah rumor yang beredar di media sosial mengenai kesehatan pemimpin Chechnya berusia 46 tahun itu.
Pekan lalu, Kadyrov berusaha menepis spekulasi tersebut, dengan menulis di aplikasi pesan Telegram bahwa dia “sehat dan hidup”.
Spekulasi mengenai masa depan Kadyrov pertama kali muncul setelah putra sulungnya Akhmat, bertemu Putin dalam pertemuan tatap muka yang sangat tidak biasa, sehingga memicu rumor bahwa ia sedang dipersiapkan sebagai penerus Kadyrov.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Yunita)